"Saat 'goyang' beberapa tahun lalu, aku sering mengalami panic attack. Lalu aku cari cara untuk mengatasinya dan memberi tahu orang terdekat dan mama aku," kata Caca dalam acara Bipolar Care Indonesia Gelar Talkshow dan Art Performance, di Gedung Kemendikbud, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Ada dua cara yang dilakukan oleh Caca saat mengalami panic attack. Cara pertama adalah dengan menanyakan apakah dia mengalami panic Attack atau hanya marah biasa karena ada yang membuat dia kesal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dokter: Anak Hiperaktif Belum Tentu Mengalami Bipolar
Selanjutnya, mantan istri Ben Kasyafani menyuruh mamanya untuk menanyakan, "Ca panic attack-nya level berapa?". Saat itu juga, Caca harus memberitahukan level berapa ketika ia sedang panic attack.
"Aku harus scoring kondisi aku. Cara ini sangat membantu banget karena orang-orang yang mengalami ini tidak akan sadar yang dialaminya sehingga dengan memberi level, score atau nama, kita bisa mengetahui apa yang dirasakan," lanjut Caca.
Menurut Caca, kondisi bipolar yang dialaminya membuat dia semakin dewasa. Hal tersebut membuat Caca menjadi mengerti bagaimana 'to be ok with not be ok'.
Meski mengalami gangguan bipolar, saat ini Caca juga disiplin untuk mengatur hidupnya. Kedisiplinan ini bertujuan untuk mengatur dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Setelah aku yakin mampu mengontrol bipolar, aku menemukan hal yang luar biasa dalam diri aku," jelasnya.
Baca juga: Selain Mikrosefali, Gangguan Jiwa Juga Dikaitkan dengan Virus Zika
Bahkan, pelantun 'Kisah Sedih di Hari Minggu' setiap harinya selalu menulis beberapa hal yang dialami dalam buku diarinya.
"Aku tulis malamnya beberapa hal yang aku alamin setiap hari," tutup Caca. (up/up)











































