dr Eko Priatno SpB-KBD daro RS Pondok Indah-Puri Indah mengatakan kanker usus besar dan wasir memang sama-sama memiliki gejala BAB nyeri dan berdarah. Untuk mengetahui diagnosis yang tepat, tentunya harus memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Dokter Sarankan Pria di Atas Usia 40 Tahun Cek Kanker Prostat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Eko, diagnosis dengan melakukan colok dubur penting untuk mengetahui kondisi pasien. Dengan meraba bagian anus, akan ketahuan apa yang menyebabkan BAB berdarah dan rasa nyeri yang dirasakan pasien.
Ia mengatakan secara ringkas, karakteristik kondisi dubur pasien kanker usus besar dan wasir berbeda. Dengan colok dubur, bisa diketahui bagaimana 'benjolan' tersebut.
Jika kanker usus besar, maka benjolan akan keras dan diibaratkan seperti bakso. Sedangkan benjolan pada ambeien cenderung lebih empuk karena pada dasarnya wasir merupakan peningkatan pembuluh darah di daerah anus.
"Benjolan di anus akibat wasir biasanya lembek sementara tumor kanker itu keras," terangnya.
Namun ia mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan pemeriksaan sendiri di rumah untuk mencari tahu apa penyebab BAB nyeri dan berdarah. Pemeriksaan colok dubur meski terkesan sederhana harus tetap dilakukan oleh dokter untuk menghindari terjadinya iritasi dan risiko lainnya.
Baca juga: Asal Masih Stadium Awal, Kanker Usus Besar Bisa Diatasi dengan Operasi
(mrs/vit)











































