Bahaya dari diabetes gestational bila tak terkontrol bisa berdampak pada janin memengaruhi perkembangannya. Pada skenario terburuk bahkan diketahui bisa menyebabkan kematian janin tiba-tiba.
Oleh karena itu wanita hamil sering disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini apa bila ada sesuatu hal yang tak normal. Khusus diabetes gestational, kondisi seharusnya sudah bisa dideteksi secepatnya pada minggu ke-24 kehamilan namun sayang nyatanya tak demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diabetes Gestational, Diabetes yang Hanya Menyerang Ibu Hamil
Gula darah ekstra yang mengalir ke rahim bertindak sebagai makanan ekstra dan mendorong pertumbuhan bayi yang cepat. Akibatnya tubuh bayi menjadi lebih besar dari ukuran rata-rata dan hal ini bisa jadi masalah saat proses persalinan.
"Rekomendasinya skrining harus dilakukan pada minggu 24 sampai minggu 28, tapi praktiknya banyak yang di minggu 28. Temuan kami ini mengindikasikan seharusnya skrining dimajukan menjadi di minggu 24 dan hal itu masih sesuai dengan rekomendasi yang ada," ujar salah satu peneliti Profesor Gordon Smith seperti dikutip dari BBC.
Alasan mengapa skrining perlu dilakukan secepatnya pada rentang waktu tertentu tersebut adalah karena memang efek diabetes gestational sulit dideteksi bila skrining terlalu cepat. Pada usia kehamilan ke-20 minggu belum ada tanda-tanda bayi besar.
Baca juga: Ibu Hamil Terlalu Banyak Konsumsi Kentang Berisiko Diabetes Gestational
(fds/vit)











































