Ya, penelitian menemukan bahwa diet tinggi serat memang baik untuk tubuh. Namun jika sumber serat yang Anda pilih tidak sehat, tetap saja manfaatnya tidak akan terserap maksimal oleh tubuh.
"Orang-orang paham mereka harus makan lebih banyak serat, tetapi sebagian besar dari mereka memilih mengonsumsi serat dari makanan olahan. Mungkin karena ada label 'tinggi serat' di kemasannya, padahal mungkin tidak," tutur Charles Platkin, dari NYC Food Policy Center, Hunter College, seperti dikutip dari News Max Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi menemukan bahwa diet tinggi serat tidak hanya membantu melancarkan kerja sistem pencernaan, tetapi juga dapat menurunkan kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, membantu program penurunan berat badan dan dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker.
Karena fokus pada manfaat serat ini, sebagian besar produsen makanan menambahkan kandungan ini pada produk makanan yang secara alami tidak mengandung serat, seperti es krim, yoghurt, jus, dan bahkan bar sereal. Jenis bahan yang digunakan menurut Platkin adalah inulin, yang terbuat dari tanaman sawi putih.
"Inulin juga serat, tapi telah diisolasi dan digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan kandungan serat dalam makanan yang biasanya tidak memiliki serat secara alami. Masalahnya, penelitian menemukan bahwa Anda tidak bisa mendapatkan manfaat serat sepenuhnya dari inulin," imbuh Platkin.
Bukan cuma itu, produk makanan yang seperti ini biasanya juga tinggi gula, lemak dan sodium. Namun karena ada label 'tinggi serat', orang-orang biasanya akan keliru menganggapnya sebagai makanan sumber serat.
Oleh sebab itu, jika Anda benar-benar ingin mendapatkan manfaat sehat dari konsumsi cukup serat, sebaiknya Anda memilih sumber alami seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
Baca juga: Agar Kebutuhan Serat Sehari-hari Terpenuhi, Yuk Terapkan 5 Trik Berikut! (ajg/vit)











































