Namun, hal aneh dialami Billy sebab pasca selesai menjalani rangkaian kemoterapi, ia jadi 'anti' terhadap makanan. Billy merasa bahwa semua makanan yang disajikan membuatnya tidak nyaman. Hanya satu makanan yang menurut Billy bisa diterima kerongkongan dan tubuhnya yakni garlic bread.
Sampai saat ini, sudah hampir 8 tahun Billy hanya mau mengonsumsi garlic bread. Apa yang dialami Billy membuat sang ibu, Louise Blackshaw (32) putus asa hingga ia berencana membawa Billy ke hipnoterapis. Sebab, selama ini Billy mengaku makanan selain garlic bread akan terasa bergerak ke tenggorokan lalu lambungnya dan itu membuat Billy tak nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Daily Mail, perawat senior khusus kanker di Macmillan Cancer Support, John Newlands mengatakan separuh sampai tiga per empat pasien yang menjalani kemoterapi mengalami perubahan pada selera dan nafsu makan mereka. Dikatakan Newland, kemoterapi bisa berdampak pada sel-sel yang membelah dengan cepat, termasuk sel yang melapisi mulut dan indra perasa.
Baca juga: Kemoterapi Bikin Rambut Rontok, Ibu 2 Anak Ini Botaki Kepala dan Tetap Pede
"Rasa makanan bisa saja seperti logam dan perlu diingat obat kemoterapi disekresi di saliva hingga banyak pasien yang merasa mulutnya tidak enak saat makan. Hal ini umumnya terjadi beberapa minggu atau bulan pasca pengobatan. Ada pula anticipatory nausea and vomiting di mana seseorang merasa sakit saat melihat sesuatu yang berhubungan dengan kemoterapi mereka," lanjut Newlands.
Selain itu, bisa saja penolakan pasien terhadap makanan berkaitan dengan memori mereka. Di mana saat mereka menjalani kemoterapi dalam kondisi tidak fit dan diberi makanan tertentu, maka rasa makanan itu akan menimbulkan memori buruk pada otak seperti trauma. Akibatnya, mereka akan langsung menolak makanan tersebut. Jika itu yang terjadi, Newlands menyebut masalahnya bukan pada fisiologis si pasien tetapi psikologis.
Saat ini, Louise sudah mengatur janji dengan hipnoterapis Felix Economakis yang khusus membantu orang dengan Selective Eating Disorder (SED). Louise berharap dengan hipnoterapi, Billy bisa mengasup berbagai jenis makanan. Economakis mengatakan SED berkaitan erat dengan fobia yang dialami seseorang terhadap makanan saat dirinya masih kecil.
"Biasanya disebabkan pengalaman buruk mereka atau trauma di masa kecil yang membuatnya sudah antipati lebih dulu terhadap makanan. Beberapa orang bisa saja memasukkan makanan tertentu ke mulutnya tapi makanan itu tidak akan dicerna dan dikeluarkan lagi karena tubuh sudah menolaknya," kata Economakis.
Baca juga: Fobia Makanan, Jennifer Hanya Bisa Konsumsi Kentang Panggang dan Keju
(rdn/up)











































