"Gastrectomy pemotongan lambung atau pengecilan lambung untuk pengurangan berat badan bisa dilakukan sampai dengan 70 persen dari volume lambung keseluruhan. Selain gastrectomy, tindakan operasi juga bisa dilakukan dengan pemotongan di bagian usus halus (jejunum), namun tidak terlalu berdampak," ujar dr T Bahdar Johan, SpPD dalam perbincangan dengan detikHealth.
dr Bahdar yang berpraktik di RS Premier Bintaro ini juga mengatakan orang yang dipotong lambungnya akan cepat kenyang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Mau Langsing Tapi Suka Ngemil? Makan Semangka Solusinya
Lebih lanjut, dr Bahdar mengatakan dampak dari gastrectomy hampir tidak ada, akan tetapi kalau pengecilan lambung sampai ke tahap ekstrem akan terjadi defisiensi beberapa vitamin seperti B12.
"Defisiensi ini dapat dikurangi dengan konsumsi suplemen," ujar dr Bahdar.
"Maka dari itu, pada orang dengan obesitas disarankan operasi pengecilan lambung. Tujuannya, agar volume lambung kecil dan mengirimkan sinyal ke otak mengatakan bahwa dia kenyang," jelasnya.
Selain itu, gastrectomy juga dilakukan untuk menunjang terapi kanker lambung. Biasanya prosedur ini dilakukan jika kankernya masih dalam tahap awal.
Nah, sedangkan pemotongan usus halus dengan tujuan mengurangi berat badan memiliki dampak yang bersangkutan harus makan lebih banyak. Hal ini dikarenakan makanan yang terserap kurang sehingga akan membuat lapar terus.
"Pupnya orang yang potong usus itu berkalori. Misalnya, asupan yang dimakan seribu kalori, karena ususnya pendek yang diserap tidak akan seribu kalori," ucap dr Bahdar.
"Jika melakukan operasi ini, dapat menurunkan berat badan tetapi pengeluaran ekonomi akan meningkat karena rasa lapar yang terus menerus datang," jelasnya.
Baca Juga: Agar Gizi Buah Tak Terbuang Saat Dikonsumsi, Begini Aturan Makannya (vit/vit)











































