Sejak awal usia 20 tahun, Sami mulai menunjukkan gejala kecanduan seks. Sami yakin kecanduan seks yang ia alami bermula saat hubungan asmaranya yang sudah terjalin cukup lama berakhir. Sejak saat itulah, Sami mulai pergi ke mana pun hanya demi bisa bertemu dengan seseorang yang bisa memuaskan hasrat biologisnya.
"Hingga di tahun 2010 adalah titik terendah saya di mana saya akan pergi ke manapun untuk mendapatkan kepuasan seksual. Setiap pagi saya harus menelepon bos dan mengatakan saya tidak bisa bekerja saat itu karena bos saya tahu masalah yang saya hadapi," tutur Sami kepada Sunday People.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, saat ini Sami bergabung dengan support group 'Sex Addicts Anonymous' yang mengadakan pertemuan setidaknya 70 sesi per minggu untuk membantu anggotanya mengatasi kecanduan seks yang dialami. Sementara, James berusaha untuk bercinta dengan Sami setidaknya satu kali sehari.
Baca juga: Kecanduan Seks Adalah Penyakit Saraf
Hal itu ia lakukan semata untuk menjaga suasana hati dan psikologi Sami. Meski demikian, James tak memungkiri bahwa usia yang semakin bertambah membuat staminyanya di ranjang pun kadang naik-turun. Untuk itu, kadang ia mempersilakan Sami menggunakan sex toys di sela-sela sesi bercinta mereka.
"Kecanduan seks adalah masalah yang serius. Kebanyakan pria berpikir itu keuntungan memiliki pasangan yang senang dengan seks. Tapi bagi orang yang mengalaminya, itu amat menyiksa," kata Sami.
Maka dari itu, kini dengan bantuan sang ibu juga James, Sami mengikuti konseling secara rutin. Menurut terapis seks, Paula Hall, orang dengan kecanduan seks perlu mengembangkan strategi pencegahan. Caranya, dengan mengenali kapan atau apa pemicu yang rentan membuat ia bergairah.
Selain itu, orang dengan kecanduan seks juga sebaiknya mencari bantuan pada seorang terapis. Sebab, menurut Hall untuk mengatasi kecanduan itu, yang bersangkutan juga mesti memahami apa penyebab ia bisa kecanduan. Seringkali, kondisi itu berkaitan dengan pengalaman masa lalu yang mengakar di pikiran dan benaknya.
"Selain masalah psikologis, kecanduan seks bisa juga terkait dengan masalah biologis. Untuk itu, selain konseling dengan terapis seks, jika dibutuhkan Anda juga bisa diberi obat-obatan medis oleh dokter yang nantinya bersinergi dengan si terapis dalam menangani Anda," kata Hall yang juga pendiri situs sexaddictionhelp.co.uk ini.
Baca juga: Tak Merasa Terganggu, Seseorang Sulit Sembuh dari Kecanduan Masturbasi (rdn/vit)











































