Ini Kata Dokter Soal Pemberian Karbo Berlipat-lipat untuk Dongkrak Bobot Anak

Ini Kata Dokter Soal Pemberian Karbo Berlipat-lipat untuk Dongkrak Bobot Anak

Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 19 Apr 2016 11:03 WIB
Ini Kata Dokter Soal Pemberian Karbo Berlipat-lipat untuk Dongkrak Bobot Anak
Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika mengeluhkan berat badan balita Anda yang tidak naik banyak setiap bulannya, mungkin Anda pernah mendengar saran dari rekan untuk memberi karbohidrat berlipat-lipat. Misalnya anak makan nasi dengan perkedel kentang dan mi goreng. Apakah dokter juga menyarankannya?

"Tidak. Porsi makanan anak sebaiknya diatur sesuai batas yang direkomendasikan RDA atau recommended dietary allowance," jelas dokter spesialis anak dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Meta Hanindita, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth.

Dikatakan dr Meta, RDA ini mengatur jumlah karbohidrat, protein dan lemak yang harus diberikan sesuai umur anak. Nah, memberikan karbohidrat yang terlalu banyak dari yang dibutuhkan bisa memicu dampak negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya karena kenyang dengan karbo, anak menolak makan protein sehingga malah terjadi malnutrisi protein," imbuh dr Meta.

Baca juga: Ingat! Meski Cuma Selingan, Camilan untuk Anak Harus Tetap Bergizi

Ketimbang sibuk memikirkan menu double ataupun triple carbs untuk anak, lebih baik mencari rekomendasi menu seimbang. "Pada prinsipnya, menu seimbang dengan gizi seimbanglah yang dibutuhkan anak. Seimbang, maksudnya tentu tidak ada yang berlebihan," lanjut dr Meta.

dr Mulyani Anny Suryani Gultom, SpPD, spesialis penyakit dalam, dari Siloam Hospitals ASRI beberapa waktu lalu juga mengatakan perlunya makan dengan gizi seimbang. Menurutnya sangat tidak bijak dengan memberi anak lebih banyak karbohidrat demi meningkatkan berat badan, yang kemudian membuat anak tidak mau mengasup gizi lainnya.

"Untuk meningkatkan berat badan bukan dengan memberi karbo saja. Ada protein, lemak, vitamin yang juga harus diperhatikan," kata dr Mulyani.

Jika berat badan balita kurang atau sulit bertambah, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan pakar gizi. Nantinya akan dievaluasi apa yang membuat berat badan anak berkurang atau tidak bertambah. Jika diketahui ada penyakit, tentu harus disembuhkan terlebih dahulu.

Baca juga: Tak Perlu Repot, Menu MP-ASI Sama Saja dengan Makanan Harian Keluarga

"Kalau tidak ada penyakit nanti ada sarannya (dari dokter maupun pakar gizi). Misalnya pola makannya gimana, snack-nya gimana, camilan sehatnya gimana," tambah dr Mulyani.

Selain itu jika anak terus-menerus diberi double maupun triple carbs, kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa. Untuk diketahui, karbohidrat di dalam tubuh juga dipecah menjadi gula. Jika anak juga mengasup gula dalam jumlah banyak, akan terjadi penumpukan sehingga berisiko diabetes.

(vit/fds)

Berita Terkait