Dari 2.000 PNS di DKI, 63 Persen Obesitas dan 5,6 Persen Kena Diabetes

Dari 2.000 PNS di DKI, 63 Persen Obesitas dan 5,6 Persen Kena Diabetes

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 20 Apr 2016 14:05 WIB
Dari 2.000 PNS di DKI, 63 Persen Obesitas dan 5,6 Persen Kena Diabetes
Ilustrasi PNS DKI (Foto: Hasan Al Habshy)
Jakarta -
Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di Jakarta, diabetes menempati urutan ke-lima PTM yang paling banyak dialami masyarakat.

Diungkapkan Kadinkes DKI Jakarta dr R Koesmedi Priharto SpOT, MKes, lima besar PTM yang banyak terjadi di Jakarta adalah stroke, kecelakaan lalu lintas, penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Terkait kanker, padahal dulunya dikatakan Koesmedi belum masuk dalam 10 PTM yang paling banyak prevalensinya.

"Untuk diabetes, memang kami belum punya data pasti tapi medical check up pada 2.000 PNS di lingkungan Pemprov DKI di tahun 2015, yang kena diabetes 5,6 persen, hipertensi 24 persen, dan obesitas 63 persen," tutur Koesmoedi di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).

Baca jugaSimpel, Cara-cara Ini Bisa Jauhkan Anda dari Diabetes

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor risiko merokok sebanyak 16,5 persen dan kurang olahraga sebesar 65 persen. Itu artinya, lanjut Koesmoedi, perlu pengendalian faktor risiko PTM melalui pos pembinaan terpadu (posbindu) PTM baik di masyarakat, kantor, sekolah, atau tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan pasar.

"Jumlah 5,6 persen orang yang kena diabetes dari 2.000 sampel PNS itu prevalensinya lebih rendah dari prevalensi nasional yaitu 6,9 persen berdasarkan Riskesdas 2013. Tapi tetap, upaya pencegahan dan deteksi dini tetap dilakukan salah satunya dengan memperbaiki pola hidup karena PTM amat dipengaruhi oleh gaya hidup," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr Lily Sulistyowati MM.

Koesmedi menjelaskan, saat ini sudah ada 543 pobindu di masyarakat. Deteksi dini PTM juga dilakukan melalui pendekatan lain yakni dengan program ketuk pintu layani dengan hati di mana tiap 1.250 orang akan disediakan satu dokter, satu perawat, dan satu bidan yang akan datang ke rumah-rumah. Jika ada warga yang diketahui memiliki kadar gula darah tinggi, maka segera dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan.

Baca jugaKetika Diabetes Menyerang, Gigi Juga Bisa Jadi Sakit
(rdn/vit)

Berita Terkait