Berikut ini beberapa hal penting tentang diabetes gestasional pada ibu hamil yang perlu Anda tahu, seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Gejalanya Tidak Khas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendeteksi dini diabetes gestasional, ibu hamil perlu menjalani skrining toleransi gula darah yang umumnya dilakukan di usia kehamilan 24 hingga 28 minggu.
2. Tak Melulu Keturunan
Diabetes gestasional bisa terjadi karena keturunan. Namun sebenarnya tak hanya itu penyebabnya. Munculnya diabetes di masa kehamilan juga dipengaruhi riwayat melahirkan bayi dengan berat badan berlebih kemudian meninggal, sulit punya anak, atau bayi meninggal di dalam kandungan.
Selain itu, diabetes gestasional juga bisa terjadi karena resistensi insulin atau terganggunya reseptor insulin yang dipicu oleh janin.
Penanganan diabetes gestational umumnya menggunakan insulin karena dianggap lebih aman untuk ibu dan janinnya. Meskipun ada juga pendapat yang mengatakan sejak 5 tahun lalu penggunaan obat oral pun sah-sah saja bagi ibu hamil, tergantung dari keputusan si ibu.
3. Berisiko Melahirkan Bayi Raksasa
Jika diabetes pada saat ibu hamil tidak terkontrol, risiko yang mungkin terjadi adalah melahirkan bayi dengan berat badan berlebih atau bayi raksasa. Hal ini terjadi karena ketika kadar gula darah ibu tinggi maka bayi mendapat asupan energi berupa karbohidrat yang cukup banyak, sehingga bobotnya bertambah.
Bayi raksasa bisa terjadi karena gula darah si ibu yang tinggi akan masuk lewat plasenta. Akibatnya, anak menjadi hiperglikemi. Nah, salah satu bahaya giant baby yakni ia akan mengalami lahir macet sehingga harus lahir secara caesar.
4. Bayi yang Dilahirkan Berisiko Hipoglikemia
Pada giant baby karena ibunya mengidap diabetes, setelah lahir biasanya akan diobservasi dulu di NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Saat lahir, jelas Prof Dr Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD-KEMD, FINASIM, gula darah si bayi normal tetapi insulin masih tinggi hingga terjadi hipoglikemia.
Untuk menanganinya, bayi akan diinfus cairan gula selama 5 sampai 7 hari sementara untuk menaikkan kadar gula darah hingga insulin bisa menyesuaikan masuknya gula dari ASI.
Selain itu, giant baby hampir 90 persen pankreasnya kurang sempurna. "Tapi ini tergantung genetik juga," ucap Prof Agus.
5. Ibu Lebih Rentan Kena Diabetes Usai Melahirkan
Studi yang dilakukan Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development di US National Institutes of Health menemukan ibu baru yang mengalami peningkatan bobot lima kg 40 kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, jika sebelumnya mereka terkena diabetes gestasional.
Meskipun diabetes gestasional bisa memprediksi kemungkinan ibu terkena diabetes tipe 2, pada dasarnya diabetes berkaitan erat dengan berat badan dan bagaimana tubuh menyimpan lemak. Untuk itu, guna meningkatkan metabolisme pasca melahirkan, disarankan ibu untuk jogging atau berjalan dua mil setiap hari.
Selain itu perlu menjaga asupan makanan sehat serta melakukan pengecekan gula darah secara rutin. (vit/up)











































