Studi: Kunyit Bisa Cegah Munculnya Plak di Otak Penyebab Alzheimer

Studi: Kunyit Bisa Cegah Munculnya Plak di Otak Penyebab Alzheimer

Hillariana ID - detikHealth
Selasa, 24 Mei 2016 11:17 WIB
Studi: Kunyit Bisa Cegah Munculnya Plak di Otak Penyebab Alzheimer
Foto: thinkstock
Jakarta - Kunyit bisa bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap bugar. Selain itu, banyak juga penelitian yang mengungkap manfaat kunyit untuk bagian ingatan di otak, tapi belum mengetahui bagaimana cara kerja kunyit untuk otak.

Nah, baru-baru ini studi dari University of Edith Cowan mengungkapnya. Seperti diketahui, kunyit mengandung zat kurkumin yang diyakini bisa menjadi kunci untuk menunda atau mencegah gejala demensia. Dalam studi ini ditemukan, lansia yang meminum kapsul isi kurkumin 1.500 mg, tiga kali sehari, memiliki ingatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak mengonsumsi kapsul tersebut.

"Terapi kurkumin pada hewan telah menghasilkan hasil kognitif dan perilaku positif. Tetapi, hasil percobaan pada manusia selalu tidak konsisten. Namun, penelitian kami ini berhasil menunjukkan penurunan kognitif pada lansia yang tidak mengonsumsi kapsul kurkumin nyata terjadi," ujar Dr Stephanie Rainey-Smith dari Edith Cowan University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Studi Ini Ungkap Orang yang Paling Berisiko Tinggi Demensia, Orang Mana?

Sementara itu, penelitian ini juga mengatakan bahwa orang tua yang tinggal di lingkungan di mana kari menjadi makanan pokok warganya, memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dan prevalensi yang lebih rendah terhadap penyakit. Ahli percaya, kurkumin dalam kunyit bekerja dengan cara menghadang beta amyloid protein yang membentuk plak pada otak. Karena itu, fungsi kognitif menjadi lebih baik.

"Makan kari yang mengandung kunyit satu kali seminggu menurut para ilmuwan dapat membantu mencegah demensia. Hal ini dikarenakan rempah-rempah yang biasa digunakan dalam hidangan kari dapat meningkatkan kekuatan otak dan melindungi memori saat usia tua," ungkap Rainey-Smith.

Tapi, ada satu masalah dengan kurkumin. Zat ini sangat sulit diserap di usus. Untuk mengatasi keterbatasan ini, formulator bahan makanan telah mulai menggunakan berbagai pendekatan untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengasup kurkumin. (rdn/vit)

Berita Terkait