Dr Celeste Kidd dan timnya dari Departemen Brain and Cognitive Sciences, University of Rochester, New York menemukan manusia bisa menjadi semakin pintar karena ia harus mengurus bayinya yang 'tak berdaya'.
Berbeda dengan mamalia pada umumnya yang bisa langsung berdiri dan berjalan setelah lahir, primata seperti gorila, simpanse dan juga manusia yang baru lahir atau bayi belum bisa berbuat apa-apa. Bahkan saat lahir, otak bayi manusia adalah yang paling kecil dibandingkan primata lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Single Parent Disebut Lebih Berisiko Sakit karena Jarang Tidur
Di sinilah peranan orang tua menjadi sangat penting sebagai satu-satunya pihak yang bisa memahami apa yang diinginkan si bayi dan juga memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi menurut peneliti, orang tua memegang peranan dalam keberlangsungan hidup si bayi.
Jika orang tuanya tidak pintar, bayi tidak akan bertahan hidup lebih lama, misal dari dingin, lapar, maupun bahaya lain. "Tekanan untuk mengasuh generasi yang sangat muda dalam waktu lama mau tak mau menembus batas perkembangan otak," jelasnya seperti dilaporkan Time.
Tekanan untuk mengasuh anak ini juga menambah daftar faktor penyebab mengapa manusia dianggap sebagai makhluk paling pintar selain kemampuan mereka untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan terberat sekalipun.
Baca juga: Yoga Sambil Mengasuh Anak? Bisa Lho
Lagipula, kepandaian manusia juga tergolong unik, karena manusia bisa bersosialisasi dan mempunyai kemampuan khusus seperti mengantisipasi kebutuhan orang lain dan membedakan kebutuhan satu orang dengan lainnya.
"Ini tidak ditemukan pada primata lain tetapi sangat berguna ketika mereka harus mengurus bayi yang belum bisa bicara hingga beberapa waktu," imbuhnya. (lll/vit)











































