Hingga di tahun 2010, kaki kiri Mandy terpaksa diamputasi karena terjadi infeksi. Namun, 22 bulan setelah operasi, kakinya mengalami pembesaran kembali hingga mencapai berat 19 kg dengan keliling mencapai 1 meter.
Melihat apa yang dialami Mandy, ilmuwan di Cambridge University mencoba memetakan DNA Mandy. Diketahui, Mandy mengidap bentuk langka sindrom proteus yakni sindrom yang menyebabkan timbulknya kaki gajah. Di tahun 2012, dokter percaya bahwa kondisi Mandy disebabkan mutasi gen PIK3CA yang meneyebabkan kakinya tumbuh di luar kendali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lutut Sakit dan Kaki Bengkak, Bocah 3 Tahun Ini Ternyata Kena Artritis
Lima bulan mengonsumsi obat uji coba itu, kaki Mandy mulai menyusut. Selama tiga tahun masa percobaan obat, kaki Mandy menyusut sebanyak 37 kg. Saat itulah Mandy merasa ia mendapat keajaiban. Sebab, selama ini melakukan mobilisasi dengan kaki raksasa merupakan tantangan tersendiri bagi lulusan fakultas psikologi University of Central Lancashire ini.
"Hidup saya berubah. Saya lebih mudah melakukan hal sederhana seperti memakai baju dan pergi ke tempat tidur. Meski demikian, untuk sepatu, baju, dan jok mobil tetap dirancang khusus karena disesuaikan dengan kondisi kaki saya," tutur Mandy.
Meski dokter belum dapat memastikan apakah kaki Mandy akan menyusut sampai bisa kembali ke ukuran normal, namun ia tetap optimistis. Menurut dia, dengan berkurangnya ukuran kaki sebanyak 37 kg saja sudah merupakan pencapaian luar biasa.
"Sebelumnya saya sudah melewati sulitnya beraktivitas dengan kaki yang amat besar ini. Saya juga sudah melakukan amputasi di kaki kiri. Sehingga, apapun yang terjadi nantinya, saya tetap optimis dan bersyukur," ungkap Mandy.
Baca juga: Oktober Resmi Dicanangkan Jadi Bulan Eliminasi Kaki Gajah
(rdn/vit)











































