Testosteron yang juga dikenal sebagai hormon seks pria, dihasilkan oleh kelenjar gonad di testis. Kondisi yang menyebabkan penurunan kerja testis dalam menghasilkan testosteron dikenal sebagai hipogonadisme.
"Pria dengan hipogenadisme 3 kali lebih rentan mengalami sindrom metabolik dan 1,3 kali lebih rentan mengalami risiko kematian," kata dr Johannes Soedjono, MKes, SpAnd, seksolog dari Universitas Hang Tuah Surabaya, Kamis (2/6/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gejala Hipogonadisme: Gairah Seks Pria Menurun Hingga Cepat Lelah
![]() |
Dampak yang sudah banyak dikenali adalah menurunnya gairah seks. Namun di luar itu, ketidakseimbangan hormon akibat hipogonadisme juga berpengaruh ke seluruh sistem organ di dalam tubuh pria. Sensitivitas insulin misalnya, ikut berkurang sehingga meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Sebuah data mengungkap penggunaan obat anti androgen untuk menekan testosteron pada kanker prostat, berhubungan dengan berbagai peningkatan risiko penyakit. Hanya dalam jangka 2 tahun, risiko diabetes meningkat 44 persen, penyakit jantung koroner meningkat 16 persen, infark myokard meningkat 11 persen dan kematian mendadak meningkat 16 persen.
Baca juga: Kenali Hipogonadisme dan Hipospadia, Dua Kondisi Penyebab Kelamin Ambigu (up/vit)












































