Paparan Udara Kotor Berimbas pada Kesehatan Mental Anak

Paparan Udara Kotor Berimbas pada Kesehatan Mental Anak

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 16 Jun 2016 09:36 WIB
Paparan Udara Kotor Berimbas pada Kesehatan Mental Anak
(ilustrasi polusi) Foto: Ari Saputra
Jakarta - Udara kotor rentan menyebabkan munculnya penyakit pada sistem pernapasan seperti asma. Tetapi pada anak-anak terpapar udara tercemar juga mengakibatkan gangguan mental lho.

Inilah yang ditemukan peneliti dari Umea University, Swedia. Riset tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan mental sebenarnya sudah pernah dilakukan, namun baru kali ini peneliti memastikan ada keterkaitan antara keduanya.

Peneliti mendasarkan temuannya pada pengamatan terhadap lebih dari 500.000 anak yang tinggal di empat kota besar di Swedia selama 3 tahun (2007-2010). Yang dilihat adalah riwayat obat yang pernah diresepkan kepada mereka dan juga konsentrasi nitrogen dioksida (NO2) di lingkungan tempat tinggal partisipan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui bahwa nitrogen dioksida merupakan salah satu jenis polutan udara yang berbahaya. Biasanya selain NO2, ada juga partikulat debu yang sangat kecil dan bila terhirup bisa mengendap di dalam saluran pencernaan dan mengganggu proses

Baca juga: Ini Efek Buruk ke Otak Akibat Jalanan Macet

Secara mengejutkan, peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan konsentrasi nitrogen dioksida (NO2) tinggi dilaporkan sering mengonsumsi obat-obatan yang berkaitan dengan gangguan mental jangka panjang.

Bahkan secara spesifik, peneliti dapat mengatakan bahwa risiko pengobatannya naik sebesar 9 persen untuk setiap peningkatan konsentrasi nitrogen dioksida sebesar 10 mikrogram per meter kubik.

"Kaitannya memang tidak bersifat timbal balik, tetapi kami meyakini bahwa mengurangi paparan polusi udara pada anak-anak akan berdampak baik bagi mereka, walaupun hanya sedikit," tandas ketua tim peneliti, Anna Oudin seperti dilaporkan Livescience.

Tidak diketahui dengan pasti bagaimana polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Diduga pencemaran udara memicu peradangan dan stres oksidatif di dalam tubuh sehingga berpengaruh juga pada kesehatan mental.

"Sebagian peneliti juga mengatakan ada kemungkinan otak kita rentan terhadap partikulat debu yang bertebaran di udara," imbuh Oudin.

Namun karena riset dilakukan di negara maju, peneliti merasa masih perlu melakukan penelitian lebih mendalam untuk mengetahui apakah teori serupa juga bisa diberlakukan kepada anak-anak dan remaja yang tinggal di negara dengan tingkat pencemaran udara yang lebih tinggi.

Baca juga: Tinggal di Dekat Taman atau Hutan, Anak Jadi Kuat Mental (lll/vit)

Berita Terkait