Dari segi kesehatan mental studi sebelumnya telah membuktikan bahwa pekerjaan berkualitas rendah dapat membuat seseorang lebih rentan terkena stres, kecemasan, dan emosi negatif lainnya. Sementara itu dari segi kesehatan fisik ada studi terbaru yang menunjukkan bahwa otak juga bisa terpengaruh.
Baca juga: Pekerjaan dengan Kualitas Rendah Memperburuk Kesehatan Mental
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Joseph membuktikannya dengan melihat data 5.000 pekerja di Amerika Serikat. Masing-masing partisipan diukur kemampuan kognitif dan kualitas tempat kerjanya lalu dicocokan kembali setelah beberapa waktu.
Hasilnya partisipan dengan pekerjaan kompleks, ditandai dengan kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah baru dan belajar kemampuan baru, memiliki kemampuan kognitif otak yang lebih baik.
"Isu praktisnya di sini adalah penurunan fungsi kognitif berkaitan dengan penuaan dan juga pemikiran 'bila Anda tak sering memakai (otak -red), maka Anda akan mulai kehilangannya,'" kata dr Joseph seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin (20/6/2016).
Selain masalah stimulasi, dr Joseph dalam laporannya di jurnal Occupational and Environmental Medicine juga menemukan lingkungan kerja yang kotor dapat berpengaruh juga. Diduga ada kaitan dengan paparan terhadap partikel tertentu yang bisa menurunkan fungsi otak.
"Psikologis mungkin bilang otak adalah otot oleh karena itu bila tak sering dipakai maka akan menyusut. Sementara itu ahli sanitasi mungkin akan menunjuk beberapa senyawa kimia di lingkungan kerja yang membuat fungsi otak turun," lanjut dr Joseph.
"Kami menunjukkan bahwa keduanya bisa berpengaruh pada fungsi kognitif orang dewasa," pungkas dr Joseph.
Baca juga: Pensiun Dini Bisa Perpendek Usia Pria
(fds/vit)











































