Hobi Gigiti Kuku Saat Bayi, Risiko Alergi Lebih Rendah Saat Dewasa

Hobi Gigiti Kuku Saat Bayi, Risiko Alergi Lebih Rendah Saat Dewasa

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 12 Jul 2016 09:36 WIB
Hobi Gigiti Kuku Saat Bayi, Risiko Alergi Lebih Rendah Saat Dewasa
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Kebiasan menggigiti kuku dan mengisap jempol pada bayi sering membuat orang tua khawatir. Di sisi lain, kebiasaan ini dikaitkan dengan penurunan risiko alergi saat tumbuh dewasa.

Sebuah penelitian mengungkap bahwa bayi yang senang menggigit kuku dan mengisap jempol punya risiko alergi yang lebih rendah saat dewasa. Namun ditegaskan, kesimpulan ini bukan anjuran agar anak-anak makin rajin mengisap jempol.

"Banyak orang tua melarang kebiasaan ini, dan kami tidak punya cukup bukti untuk mengubahnya," kata dr Robert Hancox dari University of Otago in New Zealand yang melakukan penelitian ini, dikutip dari Livescience, Selasa (12/7/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami jelas tidak merekomendasikan untuk mendorong anak menggigit kuku atau mengisap jempol, tapi mungkin jika anak punya salah satu kebiasaan tersebut dan sulit menghentikannya, ada berita baik bahwa ini mungkin mengurangi risiko alergi," kata dr Hancox.

Baca juga: Bermain di Tanah Diyakini Bikin Anak Tidak Gampang Sakit

Dalam penelitiannya, dr Hancox mengumpulkan data dari sekitar 1.000 anak di New Zealand. Orang tua pada anak ditanyai perihal kebiasaan mengisap jempol dan menggigit kuku pada anaknya. Lalu saat anak-anak tersebut tumbuh dewasa, para ilmuwan melakukan tes alergi.

Hasilnya, 38 persen anak yang mengisap jempol dan menggigiti kuku semasa kecil punya sedikitnya 1 jenis alergi. Pada anak yang tidak punya kebiasaan tersebut, 49 persen memiliki sedikitnya 1 jenis alergi.

Baca juga: Sering Bersin Karena Alergi? Ini 6 Cara Mengatasinya (up/up)

Berita Terkait