Kondisi Anak Stunting jadi Tantangan Mengatasi Kekurangan Asupan Energi

Kondisi Anak Stunting jadi Tantangan Mengatasi Kekurangan Asupan Energi

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 20 Jul 2016 16:12 WIB
Kondisi Anak Stunting jadi Tantangan Mengatasi Kekurangan Asupan Energi
Foto: ts
Jakarta - Kelebihan dan kekurangan asupan energi termasuk dua masalah pangan yang dihadapi Indonesia. Penganannya menjadi lebih menantang dengan adanya kondisi stunting atau pendek yang dialami oleh sebagian anak.

Secara umum, kekurangan dan kelebihan asupan energi terjadi di semua kelompok umur. Demikian seperti yang terungkap dalam Studi Diet Total (SDT) yang dilakukan oleh Badan Penelitain dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) pada tahun 2014-2015.

Pada anak-anak, kekurangan asupan energi berhubungan dengan kondisi gizi kurang yang dialami 18,8 persen balita di Indonesia berdasarkan pemantauan status gizi tahun 2015. Dari sekian banyak balita dengan status gizi kurang, 12,7 persen di antaranya mengalami stunting.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stunting atau pendek dibagi lagi menjadi 3 kategori berdasarkan perbandingan tinggi dan berat badannya, yakni pendek kurus, pendek normal, dan pendek gemuk. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam mengatasi kekurangan asupan energi pada anak stunting.

"Kalau anak stunting yang mendapat intervensi, nanti jadinya adalah pendek gemuk," kata Kepala Balitbangkes, dr Siswanto, MHP, DTM usai meluncurkan layanan e-Data di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).

Baca juga: Penting Banget! Jangan Sampai Anak Stunting Gara-gara Makanan Tak Bergizi

Selain kelebihan dan kekurangan energi kronis yang dianggap sebagai double burden tersebut, kekurangan asupan protein juga menjadi masalah lain dalam temuan SDT. Kekurangan protein, dengan angka kecukupan protein kurang dari 80 persen, ditemukan pada semua kelompok umur.

"Perlu dikampanyekan mengonsumsi sumber protein yang tersedia. Misalnya di NTT (Nusa Tenggara Timur) lebih banyak kacang-kacangan, atau di Gunungkidul banyak yang makan belalang, itu juga sumber protein," kata Siswanto.

Baca juga: Stunting Tak Cuma Soal Tubuh Pendek, Ini Dampak Lainnya

(up/vit)

Berita Terkait