"Anak memang mengalami proses untuk belajar mengenal makanan. Dalam proses itu, penting untuk selalu menunjukkan kasih sayang kita. Jangan memperlihatkan kekhawatiran di depan anak," saran dr Alinda Rubiati Wibowo SpA (K) dalam talkshow 'Yuk Pantau Tumbuh Kembang Anak Agar Sehat, Tinggi dan Cerdas' di Kemang Medical Care, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2016).
Memperlihatkan kekhawatiran maupun kekesalan di depan anak tidak menyelesaikan masalah. Sebab anak belum memahami bagaimana lelahnya orang tua menyiapkan makanan untuknya. Dengan memperlihatkan kekhawatiran dan kekesalan malah membuat anak makin tidak mau makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Berantakan Sih, Tapi Makan Sendiri Bisa Melatih Kemandirian si Kecil
Ketika anak susah makan, ini merupakan tantangan bagi orang tua. Ya, orang tua perlu kreatif untuk bisa meng-entertain anak. Caranya tentu saja bukan dengan menyediakan televisi, lalu menyuapi anak di depan tayangan televisi.
"Entertain-nya bukan dengan nonton televisi. Ciptakan sesuatu yang bisa membuat anak happy saat makan," imbuh dr Alinda.
Misalnya adalah dengan membiarkan anak makan sendiri. Terkadang bagi anak, makan sendiri adalah pengalaman yang menarik, sehingga mereka akan lebih mau menyuap dan menerima makanan.
"Jangan takut kalau berantakan. Makan berantakan ya memang begitu kan anak. Jadi jangan dengan perintah 'kamu duduk di sini, makan sampai habis'. Kalau diperintah begitu, mungkin anak nggak nafsu makan," tutur dr Alinda.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menyarankan orang tua agar kreatif dalam menyajikan menu makanan untuk anak. Sebab bisa jadi kesukaan anak berbeda dari hari ke hari. Ini sesuatu yang normal, jadi jangan khawatir berlebihan.
Baca juga: Kata Dokter Soal Anak yang Tak Mau Makan Nasi dan Bikin Ortu Khawatir
(vit/up)











































