Polusi Pangkas Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Hingga 38 Persen

Polusi Pangkas Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Hingga 38 Persen

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 09 Agu 2016 13:03 WIB
Polusi Pangkas Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Hingga 38 Persen
Polusi udara (Foto: BBC Magazine)
Jakarta - Paparan polusi udara sudah banyak dikaitkan dengan risiko munculnya kanker paru. Nah bagi pasien yang sudah terkena kanker, paparan polusi berkelanjutan ini tampaknya bisa juga mempercepat kematian.

Peneliti dari University of Southern California mengkonfirmasinya setelah memeriksa data dari lebih 350 ribu pasien kanker paru berusia rata-rata 69 tahun. Dalam kondisi umum, pasien kanker stadium awal diketahui memiliki harapan hidup rata-rata 3,6 tahun.

Namun ketika pasien tinggal di tempat berpolusi tinggi seperti misalnya dekat (kurang dari 1,5 kilometer) dengan jalan raya yang ramai, maka usia harapan hidupnya bisa terpangkas. Seberapa besar pengaruhnya tergantung dari polusi apa yang tinggi di suatu daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Beda Ukuran, Beda Pula Dampak Zat Polutan Terhadap Kesehatan

Dalam jurnal Thorax pemimpin studi Sandrah Eckel melaporkan ada tiga jenis polusi yang diteliti yaitu gas nitrogen dioksida, partikulat materi besar, dan partikulat materi halus. Untuk paparan terhadap nitrogen dioksida risiko kematian bisa bertambah 30 persen, sementara untuk paparan partikulat materi besar risiko kematian bertambah 26 persen, dan terakhir paparan partikulat halus meningkatkan risiko hingga 38 persen.

Bila dihitung rata-ratanya maka pasien kanker paru stadium awal yang terpapar polusi partikulat halus harapan hidupnya menjadi 2,4 tahun. Peneliti mengatakan dari studi ini bisa diambil kesimpulan agar seseorang sebisa mungkin menghindari paparan polusi untuk langkah pencegahan.

"Ada banyak tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh semua orang untuk mengurangi eksposur polusi udara. Termasuk di antaranya memonitor tingkat polusi setiap hari dan mengurangi kegiatan di luar ruangan apabila polusi sedang tinggi. Bisa juga dengan memasang penyaring udara dalam ruangan atau mengatur sistem sirkulasi ventilasi mobil," kata Eckel seperti dikutip dari Reuters, Selasa (9/8/2016).

Baca juga: Tips Dokter Agar Terhindar Dari Bahaya Polusi Udara

(fds/vit)

Berita Terkait