"Sekitar 16 persen HAI's (Hospital Acquired Infections) berhubungan dengan multidrug resistant pathogen," kata Dr Agung Dwi Wahyu Widodo, MSi, Koorinator Program Studi Imunologi Universitas Airlangga dalam temu media di Jakarta Selatan, Selasa (9/8/216).
Keberadaan kuman-kuman patogen yang resisten atau kebal obat tidak lepas dari penggunaan antibiotika yang tidak rasional. Penggunaan antibiotika tanpa indikasi yang jelas dan dengan dosis yang tidak tepat, dituding sebagai penyebab resistensi kuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam dosis terapi saja, antibiotika bisa membuat kuman resisten. Apalagi under dose," lanjut dr Agung.
Bukan rahasia lagi, antibiotika mudah sekali didapatkan di apotek maupun pasar gelap. Tanpa resep dokter pun, tidak terlalu sulit bagi siapapun untuk membeli antibiotika. Padahal, belum tentu obat tersebut dibutuhkan oleh tubuh.
Penggunaan antibiotika, menurut dr Agung harus bijak sejak awal. Indikasi yang jelas artinya ditujukan memang untuk infeksi yang disebabkan oleh mikroba. Untuk infeksi virus, pemberian antibiotika tidak akan memberi efek dan hanya akan membuat kuman lain menjadi kebal.
"Flu misalnya, tidak perlu diberi antibiotika. Lebih baik diberi vitamin C supaya daya tahan tubuhnya meningkat," kata dr Agung.
Baca juga: Hii! Polutan dalam Rumah Tingkatkan Risiko Penyakit-penyakit Ini (up/vit)











































