"Dari data di Indonesia, kita mengalami dua masalah yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Untuk gizi kurang kebanyakan menyebabkan anak-anak pendek, dan Indonesia menjadi negara nomor 5 penyumbang manusia pendek di dunia," tutur Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K).
"Sebesar 40 persen anak di Indonesia itu pendek, ini adalah masalah kita bersama. Waktu membentuk (gizinya) itu hanya dua tahun," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi: Gen Pembawa Autis Juga Pengaruhi Tinggi IQ Anak
"Penelitian ini juga menunjukkan 96 persen responden yang mengalami gizi kurang, pada usia 40 tahun IQ tertinggi yang diperoleh hanya 90. Ini artinya 'kepintarannya' sampai kelas 3 SD," sambung dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini.
dr Damayanti juga mengingatkan bahwa kurang gizi yang menyebabkan anak tumbuh pendek (stunting) memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. "Efek jangka pendeknya anak mengalami penurunan fungsi kognitif sedangkan jangka panjangnya dia akan mengalami obesitas dan penyakit regeneratif," kata dr Damayanti.
Baca juga: 6 Pengaruh Tinggi Badan Terhadap Kesehatan Tubuh
(rdn/vit)











































