Demikian disampaikan oleh dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, dr Yovita Ananta, SpA, IBCLC, MHSM, saat berbincang dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Menurut dr Yovita, asalkan didukung dengan baik, produksi ASI seorang ibu akan terus berjalan dan cukup untuk bayinya paling tidak sampai berusia 6 bulan. Sayangnya, masih banyak faktor-faktor penghambat di luar fisik ibu yang juga sangat memengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah kondisi psikis ibu. Jika saat fase menyusui ibu kerap stres, maka bisa dipastikan tanpa disadari produksi ASI akan terhambat. Termasuk juga salah satunya jika ibu merasa tak yakin bisa menyusui bayinya secara ekslusif.
"Sebenarnya kalau ibu didukung dengan baik ASI akan terus terproduksi, cukup sampai bayinya minimal 6 bulan. Tapi kalau dalam perjalanan ibunya sakit, stres, sibuk bekerja, ya produksi ASI bisa turun. Apapun yang mengganggu hormonal dan psikologis ibu, itu bisa langsung mengganggu produksi ASI," terang dr Yovita.
Jika hal-hal yang demikian bisa dijauhi oleh ibu, serta anggota keluarga lainnya, maka ASI eksklusif bisa dicapai. "Karena secara kalau secara fisik seorang ibu dalam kondisi baik, kelenjar payudaranya juga berproduksi lancar, tetap saja bisa turun produksinya kalau efek-efek dari luar ini terus mengganggu," imbuhnya.
Baca juga: Payudara Terasa 'Penuh' Tapi ASI Tak Bisa Keluar? Bisa Jadi Ini Sebabnya
(ajg/vit)











































