Faktor Psikis yang Pengaruhi Kualitas Kehidupan Seksual Lansia

Faktor Psikis yang Pengaruhi Kualitas Kehidupan Seksual Lansia

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 02 Sep 2016 17:34 WIB
Faktor Psikis yang Pengaruhi Kualitas Kehidupan Seksual Lansia
Foto: thinkstock
Jakarta - Penuaan yang terjadi seiring bertambahnya usia memengaruhi segala aspek kehidupan seseorang, termasuk kehidupan seksualnya. Nah, pada lansia, perubahan kehidupan seksualnya tak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik saja.

dr Haekal Yasser Anshari yang kini sedang menempuh pendidikan master biomedic antiaging medicine di Universitas Udayana, Bali, mengatakan pada dasarnya tanda penuaan bisa dilihat dari segi fisik dan psikis. Secara fisik, misalnya massa otot menurun tapi massa lemak bertambah, muncul gangguan daya ingat, kerutan di kulit, dan terganggunya fungsi seksual. Sementara, tanda penuaan secara psikis bisa dilihat misalnya seseorang mudah tersinggung dan merasa tidak berarti lagi.

"Pada lansia, kehidupan seksualnya bisa dibatasi keterbatasan fisik. Tapi, jangan lupa peran psikis. Ketika lansia punya pengalaman seksual di masa muda yang baik, maka umumnya ia bisa memiliki kehidupan seksual yang berkualitas di masa tuanya," tutur dr Haekal di sela-sela Seminar 'Keluarga Peduli Kesehatan Reproduksi' di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Haekal menambahkan, hambatan psikis pada lansia untuk tetap melakukan aktivitas seksual adalah tak sedikitnya pemikiran di masyarakat bahwa pada mereka yang berusia lanjut, sudah tidak perlu lagi berhubungan seks. Selain itu, misalnya lansia sudah tidak memiliki pasangan, ketika ia tidak mendapat persetujuan dari keluarga untuk menikah lagi juga bisa jadi penghambat.

Baca juga: Gairah Bercinta Lansia Tak Surut, Hanya Saja Malu Mengungkapkan

Mengutip sebuah penelitian, dr Haekal mengatakan padahal banyak lansia yang tetap melakukan aktivitas fisik kecuali memang ada penyakit yang membuat fungsi seksualnya menurun, atau memang tidak memiliki pasangan.

Dokter yang praktik di DH Clinic, MT Haryono, Jakarta Selatan ini mengingatkan bahwa fungsi seksual seseorang tidak hanya ditentukan oleh faktor organ kelamin. Sebab, faktor fisik seperti kondisi pembuluh darah, saraf, dan hormonal, serta gaya hidup serta obat-obatan yang dikonsumsi juga turut berpengaruh.

"Sementara faktor psikis yang berpengaruh termasuk juga pandangan mereka tentang seks itu seperti apa serta pengalaman seksual yang pernah dialami," ujar dr Haekal.

Seiring dengan terjadinya proses penuaan, memang fungsi seksual bisa menurun. Misalnya saja kehilangan libido, lubrikasi yang tak lagi optimal pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria. Belum lagi meningkatnya risiko penyakit degeneratif. Nah, ketika fungsi seksual terhambat hingga mengganggu aktivitas seksual, bukan tak mungkin kualitas hidup lansia bisa menurun.

"Untuk mengatasinya, penting mencari tahu apa sebab dari masalah yang terjadi. Guna menjaga kualitas hubungan seks tetap baik, tetap jaga komunikasi dengan pasangan, luruskan pengetahuan soal kehidupan seks yang tepat, dan pastinya tetap jaga kesehatan," kata dr Haekal.

Baca juga: Jangan Malas! Sudah Lansia Tetap Harus Olahraga Lho!

(rdn/up)

Berita Terkait