Seperti disampaikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin RS Pondok Indah Puri Indah, dr Suksmagita Pratidina, SpKK, atau dr Gita, hamil bukan berarti wanita tak boleh melakukan perawatan kulit. Boleh-boleh saja, selama perawatan dilakukan oleh dokter spesialis dan tak sembarangan.
Normalnya, saat hamil biasanya akan terjadi juga perubahan pada sistem hormon pengatur minyak di kulit. Efeknya hal ini akan mengubah tampilan kulit si wanita itu sendiri. Ada yang kulitnya tampak menjadi lebih berminyak dan berjerawat, ada pula yang justru menjadi lebih kering dan kusam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya ada orang hamil yang kulitnya jadi berminyak, ada juga yang jerawatan, atau malah ada yang jadi lebih kusam dan kering. Ini biasanya karena siklus turn over kulitnya melambat," ujar dr Gita.
Jangan buru-buru memberikan obat tertentu, apalagi jika tidak dikonsultasikan ke dokter, ditakutkan hal ini justru berdampak pada janin. Menurut dr Gita, perawatan kulit wanita hamil biasanya akan disesuaikan dengan masalah yang terjadi. Misalnya, kok kelenjar minyak jadi lebih aktif, maka perawatan yang dilakukan tentu dengan mengurangi produksi minyak di kulit.
"Lalu misalnya ada pula yang kulitnya kusam, kering dan kasar, ini yang dokter lakukan tentu memperbaiki skin barriernya alias kesehatan kulitnya. Misalnya dengan memberikan pelembab. Pelembab pun komposisinya bermacam-macam, harus disesuaikan kandungannya dengan kondisi ibu hamil," terang dr Gita.
Sebelumnya dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan pernah menuturkan bahwa jika ibu hamil ingin mencerahkan kulit, maka pakailah produk yang aman. Nah, salah satu kandungan yang aman untuk mengatasi kulit kusam dan flek selama kehamilan ialah AHA dan vitamin C. (ajg/vit)











































