Alice Lichtenstein, Direktur Cardiovascular Nutrition Lab dari Jean Mayer U.S.D.A. Human Nutrition Research Center on Aging, Tufts University, Boston, mengatakan solusi untuk mereka yang sulit makan sayuran sebenarnya mudah. Sayuran tak hanya bisa dimakan mentah atau direbus dalam sup, tapi juga bisa dipanggang atau dikukus.
Memanggang atau mengukus sayuran memang akan mengurangi kandungan nutrisinya. Hal ini dikarenan reaksi kimiawi beberapa zat pada sayuran yang akan hilang ketika bersentuhan dengan panas atau suhu yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi jika memanggang dan mengukus sayuran mampu membuat orang-orang lebih banyak makan sayur, saya katakan lakukan saja. Masalah terbesar adalah bagaimana caranya meningkatkan konsumsi sayuran dan buah bagi masyarakat luas. Tidak masalah jika mereka ingin memakannya dengan dikukus atau dipanggang," tutur Alice, dikutip dari NY Times.
Memasak makanan diketahui dapat mengurangi kandungan vitamin C dan B pada sayuran. Namun di sisi lain, nutrisi lainnya akan lebih mudah diserap. Contoh paling baik adalah lycopene pada tomat dan carotenoid pada wortel yang selain bermanfaat untuk jantung juga berfungsi sebagai antioksidan.
Yang harus dicatat adalah penggunaan minyak dan garam saat memanggang sayuran. Memanggang sayuran dengan banyak minyak membuat kalori dan lemak menutupi manfaat nutrisi lain. Karena itu, solusi lain memasak sayuran adalah dengan mengukusnya.
"Ketika dikukus, panas yang mengenai sayuran lebih sedikit dan daripada saat dipanggang, menjadikannya lebih memiliki nilai gizi," urai Libby Mills dari Academy Nutrition and Dietics.
Terakhir, pastikan juga api yang digunakan tidak terlalu besar. Api yang terlalu panas saat memanggang dapat membuat sayuran gosong dan kehilangan nilai gizinya.
Baca juga: Rahasia Sehat Zivanna Letisha: Jauhi Rokok dan Perbanyak Makan Sayur
(mrs/vit)











































