Masalah rambut rontok ini juga bisa muncul karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah tinea capitis. Ini merupakan infeksi jamur pada kulit kepala, yang kemudian dapat menyebabkan rambut rontok. Tinea capitis merupakan bentuk kurap yang dapat menyebabkan kulit bersisik pada kulit kepala.
Selain itu, rambut rontok juga bisa terjadi karena alopecia areata, yang ditandai dengan munculnya bentuk bulat atau oval pada kulit kepala. Kondisi ini bisa menyebabkan folikel rambut rusak, sehingga rambut pun menjadi rontok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Firmansyah, SpA dari RS Permata Depok, kerontokan rambut pada anak dapat disebabkan oleh faktor infeksi dan non-infeksi. Nah, infeksi ini juga bisa muncul disebabkan oleh jamur atau alergi terhadap zat tertentu seperti sampo, sabun atau minyak rambut.
"Dapat pula disebabkan karena anak kekurangan nutrisi, sehingga folikel rambut mudah rontok. Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter untuk lebih pasti," tutur dr Firmansyah.
Ya, bayi yang mengalami kekurangan gizi memiliki risiko terkena rambut rontok. Beberapa gizi yang defisit tersebut di antaranya biotin atau vitamin H, dan zinc. Selain itu, kelebihan vitamin A juga disebut-sebut bisa memicu kerontokan rambut pada anak-anak.
Baca juga: Setelah Kemoterapi Selesai, Kapan Ibu Bisa Kembali Menyusui?
(ajg/vit)











































