"Susu itu bisa mengenyangkan. Kalau anak susah makan, jangan diberikan dekat-dekat jam makannya," saran pakar gizi medik dari Universitas Indonesia, Dr dr Saptawati Bardosono, MSc dalam perbincangan dengan detikHealth.
Susu juga tidak harus dikonsumsi dengan cara diminum, namun bisa juga dicampur dalam makanan anak. Misalnya dicampurkan dalam sup atau puding.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Prof Hardiansyah, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia juga mengatakan memberikan susu saat anak susah makan bukanlah solusi terbaik. Menurutnya, sebaiknya orang tua mencari tahu lebih dahulu penyebab anak susah makan.
Baca juga: Ketika Anak Susah Makan, Jangan Lantas Perbanyak Asupan Susunya
Salah satu penyebab anak enggan makan adalah karena bosan dengan lauk yang disajikan. Misalnya suatu kali ketika ibunya masak ayam goreng dan sup jamur, anak makan sangat lahap. Lalu beberapa hari berturut-turut, anak diberi makan dengan menu yang sama. Tentu saja ada masa anak akan merasa bosan.
Menurut Prof Hardin, susu juga bisa diberikan untuk langsung diminum anak atau dikreasikan menjadi sajian yang berbeda.
Nah, pada beberapa susu anak ada yang dilengkapi kandungan prebiotik. Kandungan ini bisa mendukung keseimbangan bakteri di sistem pencernaan. Karena itu ada baiknya orang tua mengecek label nutrisi di kemasan susu untuk memastikan ada tidaknya kandungan prebiotik.
Selain susu, prebiotik juga bisa didapat dari yoghurt serta sayur dan buah.
Baca juga: Kata Dokter Soal Anak yang Tak Mau Makan Nasi dan Bikin Ortu Khawatir
(vit/up)











































