3 Hal Ini Kerap Membuat Kanker Payudara Terlambat Ditangani

3 Hal Ini Kerap Membuat Kanker Payudara Terlambat Ditangani

Nurvita Indarini - detikHealth
Minggu, 02 Okt 2016 08:16 WIB
3 Hal Ini Kerap Membuat Kanker Payudara Terlambat Ditangani
Foto: thinkstock
Jakarta - Semakin cepat dideteksi, kanker payudara akan semakin cepat ditangani. Hanya saja kerap kali ada hal-hal yang membuat penanganan kanker payudara menjadi terlambat.

Seturut pengalaman dr Walta Gautama, SpB(K)Onk), ada tiga hal yang membuat pasien-pasien dengan kanker payudara terlambat mencari pengobatan. Apa saja?

1. Benjolan di payudara yang diabaikan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya tidak semua benjolan di tubuh seseorang berarti kanker. Dari benjolan-benjolan yang ada, kata dr Walta, hanya sekitar 10 persen saja yang merupakan kanker.

"Tapi untuk kanker payudara, yang paling sering tandanya adalah benjolan. 90 Persen kasus ditandai dengan benjolan," tutur dr Walta dalam perbincangan dengan detikHealth di sela-sela pertemuan penyintas kanker payudara di Hotel Mercure, Jl Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (2/10/2016).

Seringkali karena benjolan di payudara tidak terasa sakit atau nyeri, banyak yang mengabaikannya. "Nggak berasa apa-apa jadinya dicuekin, nggak deteksi dini. Ternyata itu malah kanker. Itulah yang bikin telat," imbuh pria berkacamata ini.

Baca juga: Indro Warkop: Laki-laki Juga Harus Peduli Kanker Payudara



2. Kurang perhatian pada tubuh sendiri

Sibuk beraktivitas maupun karena usia yang memang sudah lanjut membuat seseorang kurang perhatian dengan kondisi tubuhnya. Akibatnya ketika muncul tanda-tanda kanker di payudaranya, jadi tidak ketahuan. Apalagi waktu sering jadi alasan kenapa tidak rutin melakukan pengecekan.

"Di beberapa kasus, ibu-ibu usia 50 tahun ke atas, aktivitas seksnya sudah turun. Ada yang suaminya sudah meninggal, kemudian masih sibuk kerja, jadinya kurang perhatian. Apalagi karena memang nggak terasa apa-apa," sambung dr Walta.

3. Takut ketahuan

Meski menyadari ada 'sesuatu' di payudaranya, tapi menurut dr Walta, hal itu tidak serta-merta membuat seseorang mau melakukan pemeriksaan. Alasannya adalah karena takut ketahuan penyakitnya.

"Mau periksa mundur-mundur terus, akibatnya stadiumnya terus jalan. Padahal kalau misalnya sejak dulu udah diperiksakan mungkin pengobatannya juga bisa lebih cepat," lanjut dr Walta

"Jangan takut mammografi, karena ini upaya deteksi dini," imbuhnya.

Baca juga: Kesadaran Periksa Payudara pada Remaja Usia Sekolah Dinilai Masih Rendah

(vit/up)

Berita Terkait