Makan Sayur-sayuran Hijau Saja Pasti Bebas dari Kanker Payudara?

Makan Sayur-sayuran Hijau Saja Pasti Bebas dari Kanker Payudara?

Nurvita Indarini - detikHealth
Minggu, 02 Okt 2016 15:06 WIB
Makan Sayur-sayuran Hijau Saja Pasti Bebas dari Kanker Payudara?
Foto: thinkstock
Jakarta - Konsumsi daging seringkali dikaitkan dengan munculnya kanker payudara. Lantas apakah konsumsi sayur-sayuran hijau sudah pasti bebas dari kanker payudara?

"Saya sering dengar itu, makannya sayuran hijau saja, brokoli saja. Jangan makan daging biar nggak kena kanker payudara," ujar dr Walta Gautama, SpB(K)Onk) kepada detikHealth di sela-sela pertemuan penyintas kanker payudara di Hotel Mercure, Jl Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (2/10/2016).

Menurut dokter Walta, makan sayur-sayuran hijau terus menerus tidak lantas membuat seseorang bebas dari kanker payudara. Siapa saja masih bisa makan daging, seperti daging merah, namun harus diperhatikan tingkat kamatangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau terlalu masak, bahkan sampai hitam-hitam itu memang bisa jadi karsinogen. Sebaiknya yang medium well," saran dr Walta.

Menurut dr Walta, menjaga pola makan adalah keharusan untuk memperkecil risiko kanker. Tapi bukan berarti harus makan makanan yang itu-itu saja. Sebaliknya, diet seimbanglah yang menurutnya paling baik. Selain itu, perlu juga melakukan olahraga agar tetap sehat.

Baca juga: Diet Seperti Ini Disebut-sebut Pakar Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara

"Ada juga yang bilang saya makannya sayur terus tapi kok kena kanker payudara. Jadi itu kadang terkait sama sistem di tubuh masing-masing ya, imunitas masing-masing orang juga beda," imbuhnya.

dr Dradjat Ryanto Suardi, SpB(K) Onk beberapa waktu lalu mengatakan proses terjadinya kanker tergantung pada 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang bekerjasama. Faktor internal adalah faktor genetik. Kanker yang diturunkan secara genetik sangat sedikit, contohnya kanker payudara genetik hanya 5 persen, sedangkan yang tidak diturunkan adalah 95 persen.

Menurut dr Dradjat, yang dimaksudkan sebagai faktor genetik menjadi penyebab kanker adalah terganggunya pertumbuhan sel secara genetik yang dipengaruhi Proto-onkogen atau Onkogen sebagai pemicu pertumbuhan sel dan Gen supresor sebagai penghambat.

Bila pemicu menjadi terangsang berlebihan atau penghambat pertumbuhannya tak berfungsi, maka akan timbul pertumbuhan yang tidak terkontrol yang akhirnya menjadi tumor atau kanker (tumor ganas). dr Dradjat menegaskan, pertumbuhan sel kanker adalah suatu proses yang sangat kompleks. Perlu adanya mekanisme 'seed and soil', perlu adanya dukungan dari lingkungannya dan perlu waktu yang cukup lama. Tanpa itu maka sel kanker tak akan tumbuh.

Baca juga: Diet Seimbang Bisa Bantu Hindarkan Diri dari Penyakit

(vit/up)

Berita Terkait