Yuk Kenali APS, si Penyebab Keguguran Berulang

Yuk Kenali APS, si Penyebab Keguguran Berulang

Nurvita Indarini - detikHealth
Sabtu, 22 Okt 2016 09:21 WIB
Yuk Kenali APS, si Penyebab Keguguran Berulang
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Saat ibu hamil mengalami keguguran yang berulang-ulang, salah satu hal yang dicurigai: sindroma antifosfolipid alias antiphospholipid syndrome (APS). Apa itu?

"APS ini merupakan autoimun. Ibu hamil dengan APS mengakibatkan sumbatan di pembuluh darah karena adanya pembekuan darah," terang dr Gita Nurul Hidayah, SpOG dari RS SamMarie Basra, Pondok Bambu, Jakarta, kepada detikHealth.

Salah satu kriteria penegakan diagnosis APS adalah angka Anti Cardioliphin Antibodies (ACA) yang tinggi. Sebenarnya antibodi penting sebagai sistem kekebalan tubuh, yakni untuk melawan kuman atau virus yang menyebabkan infeksi. Di saat sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan, maka antibodi tersebut akan menyerang tubuh sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika tes lab dan ACA-nya positif juga tidak selalu pasti APS. Perlu syarat dipenuhi satu gejala klinis dan hasil lab," imbuh dr Gita.

Kadar ACA juga sebenarnya bisa naik turun. Bisa juga suatu saat menghilang. Untuk itu disarankan untuk tes ulang bagi mereka yang pernah terdeteksi ACA-nya tinggi. Tes selanjutnya bisa dilakukan dalam kurun delapan pekan sejak tes yang pertama dilakukan.

Baca juga: Kenali, Ini Berbagai Penyebab Keguguran

Kata dr Gita, kriteria lab untuk menegakkan diagnosis APS yakni:

1. ACA tinggi
2. Lupus antikoagulan tinggi
3. Beta 2 glycoprotein 1 (beta 2 GP1)

"Diceknya 12 kali terulang. Karena ada ACA saja belum tentu APS," sambung dr Gita.

Sumbatan akibat APS, tambah dr Gita, bisa terjadi di mana saja. Jika sumbatannya terjadi di plasenta maka akan mengganggu pertumbuhan janin.

"Jika saat hamil terjadi keguguran berulang sampai tiga kali atau lebih, lalu jika janin tampak tidak ada perkembangan, bisa jadi gejala klinis APS," papar dr Gita.

Prof Dr dr Karmel L Tambunan SpPD-KHOM, di media diskusi 'Waspada Darah Beku' beberapa waktu lalu menuturkan akibat pembuluh darah di plasenta yang tersumbat, maka tidak ada nutrisi dan oksigen yang diberikan ke bayi. Sehingga, ibu bisa keguguran. Menurut pengalaman Prof Karmel, biasanya usia bayi tak sampai tiga bulan.

Baca juga: Wanita Ini Berhasil 'Melawan' Keguguran dengan Minum Aspirin

Toh ada yang bisa bertahan, biasanya janin mengalami gagal tumbuh bahkan ibu bisa mengalami preeklampsia di trimester ketiga kehamilan.

Pembaca detikHealth yang budiman, apakah Anda pernah punya pengalaman hamil dengan kondisi APS? Yuk ceritakan pengalaman Anda ke redaksi@detikhealth.com



(vit/up)

Berita Terkait