Semua dimulai pada tahun 2012 ketika suami pertama kali didiagnosa HIV. LA bercerita sebelum menikah ia memang tahu bahwa suaminya adalah seorang pemakai narkoba. Namun yang ia tidak sadari adalah bahwa perilaku tersebut memiliki kaitan erat dengan risiko terjangkit HIV.
"Waktu mau menikah saya tahu kalau dia pemakai, yang saya tidak tahu kalau dampaknya ternyata bisa ke saya. Yah mungkin itu kesalahan saya juga ya karena kurang pengetahuan. Kirain narkoba nggak bakal HIV," ujar LA ketika berbincang dengan detikHealth, Kamis (1/12/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LA dilarang untuk menemui dokter dan dirinya malah dibawa ke dukun untuk berobat. Kondisi tersebut berlangsung selama setahun hingga akhirnya LA memutuskan untuk diam-diam mencari pertolongan medis teringat dengan anak laki-lakinya yang masih kecil.
Baca juga: Penasaran Bagaimana Tes HIV Dilakukan? Simak Video Ini
"Saya bohong bilang keluar mau ketemu teman, padahal saya mau ketemu konselor. Saya akhirnya periksa dan ketahuan positif... Lalu mereka marah marah banget bahkan sampai konselor dan dokternya yang ke rumah diusir dibilang penipu," ujar LA.
"Keluarga almarhum mungkin ketakutan ya nggak mau disalahkan. Saya ini korban dari anaknya, kenapa saya malah dikucilkan, dibuang?" lanjutnya.
Untuk membuktikan bahwa ia bisa tetap sehat bertahan hidup tak seperti sang suami, LA pun rutin mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) yang dianjurkan. Setelah lewat beberapa tahun keluarga dari pihak suami pelan-pelan mulai menerimanya kembali dan kini LA punya misi untuk mengajarkan sang anak yang masih berusia tujuh tahun agar tak alami hal yang sama.
"Suatu saat pasti akan saya omongin ke dia biar dia juga tidak terjerumus kaya almarhum ayahnya. Saya akan jelasin ke dia sakit apa saya. Sekarang saya ajak dia sebulan sekali ikut pertemuan yayasan ODHA yang ada narasumbernya ada dokternya," pungkas LA.
Baca juga: Si Cantik Indah Dewi Pertiwi dan Kisahnya Jadi Relawan Peduli AIDS (fds/vit)











































