Tak Disadari, 5 Hal dalam Keseharian Ini Bisa Ganggu Penglihatan

Tak Disadari, 5 Hal dalam Keseharian Ini Bisa Ganggu Penglihatan

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 02 Des 2016 17:01 WIB
Tak Disadari, 5 Hal dalam Keseharian Ini Bisa Ganggu Penglihatan
Foto: thinkstock
Jakarta - Kebiasaan sehari-hari bisa memengaruhi kondisi kesehatan seseorang, termasuk penglihatannya. Apalagi, ada hal-hal dalam keseharian yang secara tak sadar terjadi dan berbahaya bagi penglihatan.

"Saya melihat banyak masalah penglihatan dialami orang-orang yang lebih muda saat ini. Miopi, glaukoma, katarak, bahkan jumlahnya bertambah," tutur profesor klinis optalmologi di Stanford University, Kimberly Cockerham, gelar MD kepada Men's Health.

Menurut dia, screen time atau aktivitas menatap layar gawai memang jadi faktor utama yang bisa ganggu penglihatan. Tapi, ada faktor lain yang turut andil dan ini dipengaruhi kebiasaan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, berikut ini hal-hal dalam keseharian yang sering terjadi tapi tanpa disadari, bisa ganggu penglihatan.

Baca juga: Mata Kedutan Berkali-kali Pertanda 'Akan Menangis'? Ini Penjelasan Dokter


1. Screen time dengan cara yang tidak tepat

Foto: thinkstock
Cahaya biru dari gawai bisa berhubungan dengan degenerasi makula atau menurunnya fungsi penglihatan Anda. Diungkapkan Mark Rosenfield, PhD dari SUNY College of Optometry, jarang berkedip saat menatap layar bisa menimbulkan computer vision syndrome yang membuat mata kering, sakit, dan lelah.

"Untuk itu, beri jarak pandang layar setidaknya 40 cm. Kemudian, perbesar ukuran huruf yang digunakan," ujar Rosenfield.

2. Stres

Foto: Getty Images
Hormon stres kortisol disebutkan bisa menyebabkan fungsi retina terganggu. Kondisi ini dikenal dengan central serous chorio-retinopathy (CSCR) atau penumpukan cairan yang membuat pandangan 'kabur'.

Untuk itu, kelola stres sebaik mungkin. Atau, coba dengarkan music secara live untuk bantu redakan stres. Sebab, studi di Inggris menemukan satu jam menonton acara musik live bisa menurunkan kadar kortisol sampai 25 persen.

3. Membaca dengan jarak terlalu dekat

Foto: ilustrasi/thinkstock
Semakin dekat Anda menatap sesuatu, akan membuat mata makin sulit bekerja. Bahkan, kondisi ini membuat mata tegang dan bola mata memanjang, yang pada akhirnya memicu terjadinya miopi.

Untuk itu, gunakan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, pandanglah sesuatu sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter), selama 20 detik. Contohnya, dengan melihat pemandangan luas di luar jendela saja bisa membantu mata lebih rileks.

4. Trauma

Foto: thinkstock
Trauma benda tumpul seperti terbentur bola atau terbentur siku orang lain bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan. Dampak terburuk ketika terjadi trauma adalah pemisahan retina.

Disarankan, gunakan kacamata pelindung atau hati-hati dengan gerakan Anda saat olahraga. Jika setelah mengalami benturan terdapat bintik-bintik pada pandangan atau seperti ada cahaya, segera cek ke dokter.

5. Malas konsumsi sayuran hijau

Foto: GettyImages/Pinterest
Ketika malas makan sayuran hijau, kandungan zat seperti nitrat dan lutein yang bisa membantu menangkal glaukoma dan degenrasi makula bisa Anda lewatkan. Maka dari itu, usahakan untuk mengonsumsi sayuran beragam, termasuk sayuran hijau.

Sebuah penelitian baru menemukan orang yang makan 240 mg atau secangkir sayuran hijau, memiliki risiko 30 persen lebih rendah mengalami glaukoma, dibanding orang yang malas mengonsumsi sayuran hijau.

Halaman 2 dari 6
Cahaya biru dari gawai bisa berhubungan dengan degenerasi makula atau menurunnya fungsi penglihatan Anda. Diungkapkan Mark Rosenfield, PhD dari SUNY College of Optometry, jarang berkedip saat menatap layar bisa menimbulkan computer vision syndrome yang membuat mata kering, sakit, dan lelah.

"Untuk itu, beri jarak pandang layar setidaknya 40 cm. Kemudian, perbesar ukuran huruf yang digunakan," ujar Rosenfield.

Hormon stres kortisol disebutkan bisa menyebabkan fungsi retina terganggu. Kondisi ini dikenal dengan central serous chorio-retinopathy (CSCR) atau penumpukan cairan yang membuat pandangan 'kabur'.

Untuk itu, kelola stres sebaik mungkin. Atau, coba dengarkan music secara live untuk bantu redakan stres. Sebab, studi di Inggris menemukan satu jam menonton acara musik live bisa menurunkan kadar kortisol sampai 25 persen.

Semakin dekat Anda menatap sesuatu, akan membuat mata makin sulit bekerja. Bahkan, kondisi ini membuat mata tegang dan bola mata memanjang, yang pada akhirnya memicu terjadinya miopi.

Untuk itu, gunakan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, pandanglah sesuatu sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter), selama 20 detik. Contohnya, dengan melihat pemandangan luas di luar jendela saja bisa membantu mata lebih rileks.

Trauma benda tumpul seperti terbentur bola atau terbentur siku orang lain bisa menimbulkan gangguan pada penglihatan. Dampak terburuk ketika terjadi trauma adalah pemisahan retina.

Disarankan, gunakan kacamata pelindung atau hati-hati dengan gerakan Anda saat olahraga. Jika setelah mengalami benturan terdapat bintik-bintik pada pandangan atau seperti ada cahaya, segera cek ke dokter.

Ketika malas makan sayuran hijau, kandungan zat seperti nitrat dan lutein yang bisa membantu menangkal glaukoma dan degenrasi makula bisa Anda lewatkan. Maka dari itu, usahakan untuk mengonsumsi sayuran beragam, termasuk sayuran hijau.

Sebuah penelitian baru menemukan orang yang makan 240 mg atau secangkir sayuran hijau, memiliki risiko 30 persen lebih rendah mengalami glaukoma, dibanding orang yang malas mengonsumsi sayuran hijau.

(rdn/up)

Berita Terkait