Mana Lebih Sehat, Rambut Kemaluan Dipangkas atau Dibiarkan Gondrong?

Mana Lebih Sehat, Rambut Kemaluan Dipangkas atau Dibiarkan Gondrong?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Rabu, 07 Des 2016 13:31 WIB
Mana Lebih Sehat, Rambut Kemaluan Dipangkas atau Dibiarkan Gondrong?
Foto: thinkstock
Jakarta - Rambut kemaluan memang tersembunyi, tidak selalu tampak dalam keseharian. Namun perawatannya lumayan rumit, bahkan terkadang serba salah karena dipangkas maupun dibiarkan gondrong ada untung ruginya sendiri-sendiri.

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang-orang yang memangkas rambut pubis atau rambut kemaluan punya risiko 80 persen lebih tinggi untuk tertular infeksi menular seksual. Bisa jadi cuma kebetulan, tapi para pakar mengaitkannya dengan risiko luka di permukaan kulit saat mencukur.

Lalu bagaimana dengan rambut kemaluan yang dibiarkan gondrong, apakah berarti lebih sehat? Yuk simak rangkuman detikHealth berikut ini.

1. Risiko Infeksi Seksual

Foto: Thinkstock
Keterkaitan antara rambut kemaluan yang dipangkas dengan peningkatan risiko infeksi menular seksual terungkap dalam sebuah penelitian di Uiversity of Texas. Risiko luka saat memangkas memang bisa dikaitkan, tetapi ada pula yang menyebut bahwa orang yang memangkas rambut kemaluan cenderung lebih aktif secara seksual. Wajar jika risiko infeksi lebih tinggi dibandingkan yang kurang aktif. Namun demikian, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa yang membuat keduanya berhubungan.

Baca juga: Kaitan Mencukur Rambut Kemaluan dengan Risiko Infeksi Menular Seksual

2. Risiko Jamuran

Foto: thinkstock
Sama seperti rambut di kepala, rambut kemaluan juga butuh perawatan. Jika dibiarkan gondrong begitu saja tanpa perawatan, maka masalah bisa muncul. Kondisi area pubis yang lembab memungkinkan kuman-kuman untuk tumbuh subur di sela-sela rambut yang tidak selalu bisa dibersihkan dengan maksimal saat mandi. Jamur, bakteri, bahkan kutu rambut bisa tumbuh di rambut kemaluan yang tidak terawat.

Baca juga: Ilmuwan Australia Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Kutu Kemaluan

3. Risiko Iritasi

Foto: Thinkstock
Teknik memangkas rambut kemaluan juga berpengaruh pada untung ruginya. Beberapa orang mengalami iritasi ketika melakukan waxing, karena tidak cocok dengan bahan kimia yang digunakan.

Mencukur pun bukan tanpa risiko. Teknik mencukur yang salah bisa membuat rambut baru tumbuh ke dalam kulit, sehingga memicu iritasi.

4. Kesimpulan

Foto: thinkstock
Dicukur atau tidak, perawatan yang benar lebih menentukan sehat atau tidaknya rambut di area pubis. Kalau hendak mencukur, pastikan teknik dan bahan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Demikian juga bila hendak memanjangkannya, jangan lupa untuk memberi perhatian ekstra saat membersihkannya.

Baca juga: Mau Dicukur atau Tidak, yang Penting Rambut Kemaluan Bersih dan Tak Lembap

Halaman 2 dari 5
Keterkaitan antara rambut kemaluan yang dipangkas dengan peningkatan risiko infeksi menular seksual terungkap dalam sebuah penelitian di Uiversity of Texas. Risiko luka saat memangkas memang bisa dikaitkan, tetapi ada pula yang menyebut bahwa orang yang memangkas rambut kemaluan cenderung lebih aktif secara seksual. Wajar jika risiko infeksi lebih tinggi dibandingkan yang kurang aktif. Namun demikian, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa yang membuat keduanya berhubungan.

Baca juga: Kaitan Mencukur Rambut Kemaluan dengan Risiko Infeksi Menular Seksual

Sama seperti rambut di kepala, rambut kemaluan juga butuh perawatan. Jika dibiarkan gondrong begitu saja tanpa perawatan, maka masalah bisa muncul. Kondisi area pubis yang lembab memungkinkan kuman-kuman untuk tumbuh subur di sela-sela rambut yang tidak selalu bisa dibersihkan dengan maksimal saat mandi. Jamur, bakteri, bahkan kutu rambut bisa tumbuh di rambut kemaluan yang tidak terawat.

Baca juga: Ilmuwan Australia Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Kutu Kemaluan

Teknik memangkas rambut kemaluan juga berpengaruh pada untung ruginya. Beberapa orang mengalami iritasi ketika melakukan waxing, karena tidak cocok dengan bahan kimia yang digunakan.

Mencukur pun bukan tanpa risiko. Teknik mencukur yang salah bisa membuat rambut baru tumbuh ke dalam kulit, sehingga memicu iritasi.

Dicukur atau tidak, perawatan yang benar lebih menentukan sehat atau tidaknya rambut di area pubis. Kalau hendak mencukur, pastikan teknik dan bahan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Demikian juga bila hendak memanjangkannya, jangan lupa untuk memberi perhatian ekstra saat membersihkannya.

Baca juga: Mau Dicukur atau Tidak, yang Penting Rambut Kemaluan Bersih dan Tak Lembap

(up/vit)

Berita Terkait