Penelitian di DIY Buktikan Dampak Buruk Punya Anak di Usia Terlalu Muda

Penelitian di DIY Buktikan Dampak Buruk Punya Anak di Usia Terlalu Muda

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 15 Des 2016 15:32 WIB
Penelitian di DIY Buktikan Dampak Buruk Punya Anak di Usia Terlalu Muda
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta - Kematangan pasangan untuk menjadi orang tua akan memengaruhi perkembangan anaknya kelak. Hal tersebut sering diutarakan oleh ahli dan kini dibuktikan juga oleh peneliti dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

Studi yang dilakukan BKKBN baru-baru ini membandingkan tumbuh kembang anak yang diasuh orang tua muda dengan anak yang diasuh orang tua dewasa. Berbagai aspek diukur mulai dari pertumbuhan tinggi dan berat badan anak hingga perkembangan kemampuan motoriknya.

Salah satu peneliti, Sri Sugiharti dari BKKBN Yogyakarta mengatakan orang tua muda dalam penelitian adalah responden yang memiliki anak pertama di usia 20 tahun ke bawah. Sementara itu orang tua dewasa adalah responden yang memiliki anak pertama di usia 20 tahun ke atas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Nikah Sebelum Usia 20 Tahun? Risikonya Anak Lahir Kuntet

"Kita bandingkan anak yang orang tuanya masih muda dengan anak yang orang tuanya dewasa. Jadi yang sangat mencolok sekali adalah karena orang tuanya masih muda sehingga mereka enggak terlalu mengurus anak. Biasanya nenek kakek atau orang lain yang ngurus," ungkap Sri ketika memaparkan studinya di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (15/12/2016).

Lebih dalam bila dilihat dari aspek pertumbuhan fisik studi menemukan bahwa ada 79 persen anak dari orang tua dewasa yang berat badannya masuk dalam kategori baik. Sementara itu anak dari orang tua muda angkanya hanya 68,4 persen yang masuk kategori baik.

Untuk perkembangan motorik kasar seperti merangkak, berjalan, dan berlari sebanyak 83,8 persen anak dari kelompok orang tua dewasa mampu mengikuti perkembangan kelompok usianya. Sedangkan untuk anak dari orang tua muda hanya 68,4 persen yang mampu mengikuti perkembangan motorik sesuai kelompok usia.

Dijelaskan oleh Sri secara statistik mungkin angka-angka tersebut tidak terlalu signifikan. Namun ia mengingatkan bahwa penelitian hanya dilakukan di Yogyakarta saja dengan sampel kecil yaitu 225 responden.

"Secara statistik mungkin tidak signifikan tetapi kalau dilihat persentasenya jelas kelihatan. Tumbuh kembang anak dari orang tua dewasa lebih baik," ungkap Sri.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Dampak Negatif Stunting Bagi Kognitif Anak (fds/up)

Berita Terkait