5 Area di Tempat Umum yang Tanpa Disadari Merupakan Sarang Kuman

5 Area di Tempat Umum yang Tanpa Disadari Merupakan Sarang Kuman

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 21 Des 2016 17:07 WIB
5 Area di Tempat Umum yang Tanpa Disadari Merupakan Sarang Kuman
Foto: thinkstock
Jakarta - Kuman bisa ditemui di mana saja, tak terkecuali di tempat umum. Nah, ditempat umum pun ada area-area yang diyakini paling sering jadi sarang kuman.

Hmm, di mana saja ya area tersebut? Ini dia daftarnya seperti diungkapkan ahli mikrobiologi dari Uiversity of Arizona, Dr Charles Gerba yang dijuluki 'Dr Germ'.

Baca juga: Cari Alternatif Antibiotik, Peneliti Berpaling ke Bakteri Predator

1. Tombol lantai pertama lift

Foto: Getty Images
"Setiap orang yang naik ke lantai atas dengan lift pasti akan turun ke lantai pertama. Parainfluenza, virus yang menyebabkan gejala seperti flu bisa dengan mudah ditemukan di sini," tutur Gerba kepada Today.

Ia menyarankan, tekan tombol lift dengan buku jari atau siku. Kemudian, setelah kembali ke kantor atau ke rumah, segeralah cuci tangan.

2. Alas makan di kursi pesawat

Foto: (Thinkstock)
Berdasarkan studinya, Gerba menemukan bahwa jejak virus influenza, norovirus, dan MRSA juga ditemukan di alas makan pesawat. Kemudian, patut diingat bahwa norovirus bisa bertahan hidup di area seperti alas makan di kursi pesawat selama beberapa minggu.

Mengingat kemungkinan besar alas makan di kursi pesawat jarang dibersihkan, supaya lebih aman menurut Gerba baiknya Anda lap dulu alas makan itu dengan tisu basah. Kemudian, setelah makan cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.

"Jika belum membersihkan tangan, hindari menyentuh wajah karena melalui salah satu cara itulah kuman bisa menyerang sistem pertahanan tubuh," kata Gerba.

3. Pegangan teko kopi atau teh di kantor

Foto: iStock/venturebeat.com
Gerba mengatakan 50 persen pegangan teko kopi mengandung bakteri coliform yang bisa jadi indikator adanya kontaminasi tinja. Selain coliform, parainflueza juga ditemukan di situ.

"Maka dari itu, jangan lupa cuci tangan Anda setelah menuangkan kopi ke cangkir Anda. Langkah sederhana ini ampuh memutus siklus pergerakan kuman dan signifikan dalam mengurangi penyebaran kuman," jelas Gerba.

4. Keran di toilet

Foto: thinkstock
"Anda membuka keran di toilet dalam keadaan tangan kotor. Setelah cuci tangan, Anda menutupnya lagi dan kontaminasi kuman pun masih terjadi. Bahkan E.coli dan Salmonella masih mungkin tertinggal di jari-jari Anda," tutur Gerba.

Untuk itu, Gerba menyarankan selepas mencuci tangan gunakan tisu handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebagai alas saat menutup keran putar. Tapi, jika keran yang digunakan berbentuk tarik dorong, Anda bisa menutup keran menggunakan siku.

5. Mesin layar sentuh

Foto: Ari Saputra
Mesin layar sentuh kerap ditemukan di tempat umum. Misalnya saja mesin ATM atau mesin check out mandiri di toko bahan makanan atau farmasi. Dikatakan Gerba, 50 persen mesin layar sentuh seperti ini mengandung bakteri fecal.

"Bahkan kami menemukan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang merupakan bakteri resisten antibiotik yang umumnya ditemui di RS," kata Gerba.

Sebagai solusi, Gerba mengingatkan Anda untuk mencuci tangan dengan benar atau minimal, menggunakan cairan pembersih tangan setelah menggunakan mesin ini.
Halaman 2 dari 6
"Setiap orang yang naik ke lantai atas dengan lift pasti akan turun ke lantai pertama. Parainfluenza, virus yang menyebabkan gejala seperti flu bisa dengan mudah ditemukan di sini," tutur Gerba kepada Today.

Ia menyarankan, tekan tombol lift dengan buku jari atau siku. Kemudian, setelah kembali ke kantor atau ke rumah, segeralah cuci tangan.

Berdasarkan studinya, Gerba menemukan bahwa jejak virus influenza, norovirus, dan MRSA juga ditemukan di alas makan pesawat. Kemudian, patut diingat bahwa norovirus bisa bertahan hidup di area seperti alas makan di kursi pesawat selama beberapa minggu.

Mengingat kemungkinan besar alas makan di kursi pesawat jarang dibersihkan, supaya lebih aman menurut Gerba baiknya Anda lap dulu alas makan itu dengan tisu basah. Kemudian, setelah makan cuci tangan atau gunakan hand sanitizer.

"Jika belum membersihkan tangan, hindari menyentuh wajah karena melalui salah satu cara itulah kuman bisa menyerang sistem pertahanan tubuh," kata Gerba.

Gerba mengatakan 50 persen pegangan teko kopi mengandung bakteri coliform yang bisa jadi indikator adanya kontaminasi tinja. Selain coliform, parainflueza juga ditemukan di situ.

"Maka dari itu, jangan lupa cuci tangan Anda setelah menuangkan kopi ke cangkir Anda. Langkah sederhana ini ampuh memutus siklus pergerakan kuman dan signifikan dalam mengurangi penyebaran kuman," jelas Gerba.

"Anda membuka keran di toilet dalam keadaan tangan kotor. Setelah cuci tangan, Anda menutupnya lagi dan kontaminasi kuman pun masih terjadi. Bahkan E.coli dan Salmonella masih mungkin tertinggal di jari-jari Anda," tutur Gerba.

Untuk itu, Gerba menyarankan selepas mencuci tangan gunakan tisu handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebagai alas saat menutup keran putar. Tapi, jika keran yang digunakan berbentuk tarik dorong, Anda bisa menutup keran menggunakan siku.

Mesin layar sentuh kerap ditemukan di tempat umum. Misalnya saja mesin ATM atau mesin check out mandiri di toko bahan makanan atau farmasi. Dikatakan Gerba, 50 persen mesin layar sentuh seperti ini mengandung bakteri fecal.

"Bahkan kami menemukan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang merupakan bakteri resisten antibiotik yang umumnya ditemui di RS," kata Gerba.

Sebagai solusi, Gerba mengingatkan Anda untuk mencuci tangan dengan benar atau minimal, menggunakan cairan pembersih tangan setelah menggunakan mesin ini.

(rdn/vit)

Berita Terkait