Memberikan handphone pada anak sebaiknya tidak dilandasi dengan niat agar anak-anak tidak 'ketinggalan' dari teman-temannya yang lain. Karena jika dilandasi niat ini, maka akan ada kecenderungan selalu meng-upgrade handphone yang diberikan pada anak. Bisa jadi anak SD saja sudah punya handphone dengan teknologi terkini yang harganya tentu cukup menguras dompet.
Memberikan handhone pada anak sebenarnya bukan perkara sepele. Oke, orang tua hanya perlu membelinya kemudian memberikannya pada anak. Tapi dengan handphone di tangannya, utamanya jika smartphone yang mereka miliki, maka dunia dalam genggaman mereka. Segala informasi akan mudah mereka dapatkan, baik yang baik ataupun yang buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Cari Tahu Dulu: Apakah Anak Siap?
|
Foto: GettyImages/Matthew Lloyd
|
Kesiapan ini bukan terkait dengan mereka bisa atau tidak menggunakan perangkat tersebut, tetapi lebih ke pengetahuan anak apakah mereka memahami konsekuensi dari segala hal yang mereka posting di media sosial menggunakan handphone mereka.
Baca juga: Era Digital Bikin Anak Mudah Terpapar Pornografi, Ortu Harus Open Minded
2. Pengetahuan Bergaul di Dunia Maya
|
Foto: thinkstock
|
Ya, ketika anak sudah siap memiliki handphone sendiri, yang perlu dilakukan orang tua adalah membekali mereka dengan pengetahuan terkait 'kewarganegaraan dunia maya'. Misalnya mengenal, mencegah dan menyikapi cyber bullying, serta hal-hal lain yang berisiko mendatangkan bahaya.
Cunningham mengatakan ketika orang tua memberikan handphone untuk anaknya sama halnya dengan memberikan kunci mobil. Jadi orang tua harus mengajari bagaimana anak menggunakannya, apa yang harus diperhatikan serta hal-hal lainnya.
3. Membuat Semacam Perjanjian dengan Anak
|
Foto: GettyImages/Matthew Lloyd
|
Membuat perjanjian tertulis jika akan memberikan handphone dengan anak sangatlah penting sebagai upaya orang tua untuk melindungi anaknya. Perjanjian yang seperti apa?
Perjanjian ini misalnya berisi poin yang membolehkan orang tua untuk mengetahui semua password di handphone atau di aplikasi yang digunakan anak. Poin lainnya bisa menekankan soal waktu penggunaan handphone, terkait kamar tidur anak yang tidak termasuk dalam charging area, juga terkait konsekuensi jika aturan dalam perjanjian tidak disepakati.
Contoh perjanjian semacam itu mungkin bisa mudah Anda dapatkan di internet, akan tetapi Anda harus menyesuaikan dengan aturan yang ada di keluarga Anda sendiri.
Baca juga: Nonton Porno Sejak Remaja Bisa Picu Seseorang Jadi Predator Seks
https://health.detik.com/read/2016/12/03/113108/3361693/1301/nonton-porno-sejak-remaja-bisa-picu-seseorang-jadi-predator-seks
4. Aplikasi Pengontrol
|
Foto: Puti Aini Y
|
5. Jangan Hukum Anak dengan Mengambil Handphone-nya
|
Foto: Thinkstock
|
Halaman 2 dari 6











































