Menurut dokter spesialis anak dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Meta Hanindita, SpA, penggunaan baby walker sebenarnya tidak disarankan pada anak. Alasannya, penggunaan alat ini justru dapat menghambat proses berjalan.
"Baby walker justru mengurangi keinginan anak untuk berjalan, karena adanya alternatif yang lebih mudah, yaitu berkelana dengan baby walker tersebut," tutur dr Meta kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Yuk Perhatikan Tatanan Ruang untuk Bantu si Kecil Belajar Berjalan
"Padahal tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk berjalan. Jadi pemakaian baby walker tidak bermanfaat untuk melatih anak berjalan," pungkas dr Meta.
Yang tak kalah penting, penggunaan baby walker dikatakan oleh dr Meta mengakibatkan bayi tidak kakinya. Akibatnya sang bayi tidak bisa mempelajari bagaimana cara untuk menyeimbangkan tubuh. Saat penggunaan baby walker seringkali bayi juga menjadi terlatih berdiri dengan ujung jari kaki, padahal kebiasaan ini sangat mungkin mengakibatkan otot menjadi tegang.
Dibandingkan memberikan baby walker, ada cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu melatih anak berjalan. Seperti dikatakan oleh dr Aditya Suryansyah, SpA, dari RSAB Harapan Kita, salah satunya adalah menghindari terus-terusan menggendong anak. Alasannya, kebiasaan ini justru membuat anak menjadi malas untuk belajar melangkahkan kakinya.
Penggunaan baby walker menurut dr Aditya juga akan membuat anak tak terlatih untuk menopang beban tubuhnya sendiri, sehingga anak menjadi malas latihan berjalan.
Daripada memberikan baby walker pada anak, dr Aditya lebih menyarankan Anda untuk membantu anak dengan mengajak anak mendorong kursi. "Atau bisa juga latih anak dengan mendorong baby walker-nya, jadi kakinya kuat dan anak bisa berjalan bertahap," pesan dr Aditya. (ajg/vit)











































