Seperti disampaikan oleh dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG dari Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya, bahwa USG adalah pemeriksaan janin dengan menggunakan alat yang memancarkan gelombang ultrasonik, yang kemudian diubah menjadi gambar. Nah, USG 4D jelas berbeda dengan 2D dan 3D.
Menurut dr Erza, pada USG 2D gambar yang ditampilkan hanya berupa bidang datar (panjang dan lebar) sedangkan pada 3D, gambar yang tersaji adalah gambar sesungguhnya. Sementara pada USG 4D, gambar yang dihasilkan lebih detail dan real time.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tekanan Darah Ibu Sebelum Hamil Bisa Tunjukkan Jenis Kelamin Bayi
Pada USG 2D ini gambar yang terlihat akan tampak samar-samar, meskipun gerakannya tetap terpantau dengan baik. Tapi jika dokter mencurigakan adanya kelainan, biasanya disarankan untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi.
Sementara pada USG 4D, gambar yang dihasilkan lebih detail dan akurat serta bisa bergerak sehingga terlihat seperti sebuah film. USG 4D mampu memvisualisasikan anggota tubuh lebih jelas, serta membuat calon ibu bisa 'mengintip' aktivitas janin di dalam perut. Salah satu momen menariknya adalah ketika janin sedang mengisap jari atau menguap.
Penting diketahui, keberhasilan pemeriksaan USG 4D tak cuma bergantung pada kecanggihan alat, tapi juga kemampuan dokternya. Umumnya pemeriksaan USG 4D akan dilakukan oleh dokter kandungan subspesialis fetomaternal.
"Yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah konsultan fetomaternal memang fokus di bidang obstetri (kehamilan). Evaluasi pertumbuhan dan perkembangan janin pada kasus kehamilan khusus (baca: risiko tinggi) dengan USG memang menjadi keahlian khusus seorang konsultan fetomaternal," tegas dr Erza kepada detikHealth.
Baca juga: Ini Kata Dokter Soal Banyak atau Sedikitnya Air Ketuban
(ajg/up)











































