Peneliti dari University of Pittsburgh mengatakan, tato terkadang dapat menutupi lesi kulit yang dicurigai sebagai kanker kulit. Dan hal tersebut pun yang membuat dokter sulit mendiagnosis gejala awal kanker kulit.
Hasil penelitian menyebutkan, sebanyak 29 persen seniman tato telah merekomendasi klien mereka pergi ke dokter kulit untuk memeriksa lesi kulit yang dicurigai. Oleh karena itu, studi menyarankan untuk memberikan edukasi pada seniman tato.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mendeteksi Kanker Kulit Melanoma dengan Avatar 3 Dimensi
"Sudah ada beberapa kasus pada orang yang memiliki tato bahwa mereka memiliki kanker kulit yang tersembunyi," sambung peneliti.
"Selain itu, ada peningkatan yang signifikan terhadap insiden melanoma di antara anak muda yang menjadi pelanggan tato. Sehingga meningkatkan kewaspadaan seniman tato itu menjadi hal yang penting," imbuh peneliti.
Sementara, dalam studi baru peneliti mensurvei 42 seniman tato dan menanyakan mengenai pendekatan mereka terhadap tahi lalat, lesi kulit atau kondisi dari klien mereka. Sebanyak 55 persen mengatakan mereka telah menolak membuat tato di atas ruam, lesi ataupun bintik.
Dilansir dari National Institutes of Health, melanoma merupakan tipe kanker kulit yang paling mematikan. Biasanya gejala awal berbentuk perubahan pada tahi lalat, misalnya seperti ukuran, bentuk dan warna tahi lalat.
Baca juga: Tato di Dekat Tahi Lalat Bisa Picu Kanker Kulit?
(vit/vit)











































