Kalau Tubuh Beraroma Seperti Ini, Baiknya Lakukan Cek Kesehatan

Kalau Tubuh Beraroma Seperti Ini, Baiknya Lakukan Cek Kesehatan

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 13 Feb 2017 20:06 WIB
Kalau Tubuh Beraroma Seperti Ini, Baiknya Lakukan Cek Kesehatan
Foto: Thinkstock
Jakarta - Tubuh bisa menghasilkan berbagai aroma. Tak melulu aroma tubuh yang wangi atau asam, ada pula aroma tubuh yang berasal dari bagian tubuh lain dan nyatanya memiliki bau khas.

Ya, sebuah studi di Swiss baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa penyakit bisa menghasilkan bau atau aroma pada tubuh yang 'unik'. Misalnya saja pada napas atau kaki. Nah, bagaimana karakter aroma tubuh tak biasa tersebut? Simak pemaparannya berikut ini.

Baca juga: Fakta-fakta Bau Badan yang Anda Perlu Tahu

1. Bau napas seperti buah

Foto: iStock
Bau napas seperti buah merupakan salah satu bentuk komplikasi diabetes yang disebut diabetic ketoacidosis (DKA). Kepala medis di Joslin Diabetes Center, Boston, Robert Gabbay, MD, PhD mengatakan orang dengan diabetes tipe 1 lebih sering mengalami kondisi ini dibanding orang dengan diabetes tipe 2.

"Tubuh tidak bisa menghasilkan energi hingga dilakukan pembakaran asam lemak yang menghasilkan bahan kimia asam yang disebut keton. Salah satu komponen utamanya, aseton bisa membuat napas Anda berbau seperti buah, cenderung manis," tutur Gabbay kepada Women's Health.

DKA bisa memicu sering buang air kecil dan muntah. Jika tak segera ditangani, bisa berakibat fatal. Gabbay mengatakan DKA umum terjadi disertai gejala lain diabetes seperti kelelahan, penglihatan kabur, dan penurunan bobot tanpa sebab pasti.

2. Bau kaki

Foto: Thinkstock
Bau kaki bisa timbul karena infeksi jamur pada kaki. Terlebih, jika kaki terlihat kering, memiliki sisik di sela-sela jari, timbul ruam merah, dan lecet. Kondis ini disebut American Podiatric Medical Association (APMA) sebagai kaki atlet.

Cameron Rokhsar, MD, profesor dermatologi di Mount Sinai Hospital di New York mengatakan bau busuk di kaki bisa disebabkan kombinasi infeksi bakteri dan jamur yang menikis kulit dan jaringan kaki. Jika Anda menggaruk kaki kemudian menggaruk bagian tubuh lain, bakteri dan jamur bisa menyebar.

"Jika Anda mengabaikan kaki atlet, akan tumbuh kulit lembap dan lembut yang bisa jadi jalan masuk bakteri. Akibatnya bisa terjadi selulitis, infeksi bakteri dari jaringan lunak di kulit," tutur Rokhsar.

Jika timbul bau kaki, Rokshar menyarankan gunakanlah antijamur semprot. Jika dalam 2 minggu kondisi tak kunjung membaik, segeralah cek ke dokter.

3. Feses berbau busuk

Foto: thinkstock
Feses memang memiliki bau tak sedap. Tapi, jika baunya terlampau busuk, itu bisa jadi tanda usus kecil tidak memproduksi enzim laktase (untuk mencerna laktosa) yang cukup. Demikian disampaikan asisten profesor gastroenterologi di Mount Sinai Hospital New York, Ryan Ungaro, MD.

Akhirnya, usus kecil akan mengirim langsung laktosa ke usus besar. Ketika bakteri di usus memfermentasi ini, akan menyebabkan feses berbau busuk. Jika Anda mengalaminya, Ungaro menyarankan cek dulu konsumsi produksi susu Anda.

4. Urine berbau menyengat

Foto: Thinkstock
Urine dengan bau menyengat bisa jadi tanda terjadi infeksi saluran kemih (ISK). Jamin Brahmbhatt, MD, urolog di Orlando Health mengatakan ISK terjadi akibat bakteri yang umumnya E.coli masuk ke saluran kemih dan uretra. Kemudian, terjadilah infeksi.

"ISK lebih sering terjadi pada wanita karena uretra mereka yang lebih pendek. Jadi, jika urine berbau sangat menyengat, segera cek ke dokter untuk menjalani pemeriksaan urine," kata Jamin.

5. Bau mulut

Foto: Getty Images
"Bau mulut terutama di pagi hari yang terus bertahan bahkan setelah Anda gosok gigi bisa jadi tanda sleep apnea," kata Raj Dasgupta MD, asisten profesor kedikteran klinis di University of Southern California.

Sleep apnea, kata Raj, bisa menyebabkan ngorok parah yang membuat seseorang bernapas dari mulut. Akibatnya, mulut akan kering dan inilah yang jadi penyebab bau mulut. Mulut kering juga bisa jadi tempat baik bagi bakteri untuk berkembang biak. Nah, beberapa jenis bakteri bisa memproduksi gas sulfur yang membuat mulut beraroma seperti telur busuk.

"Jika Anda sudah mencoba cara menghindari bau mulut tapi itu tetap terjadi, ditambah Anda mengalami masalah tidur, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter," tutur Raj.

Halaman 2 dari 6
Bau napas seperti buah merupakan salah satu bentuk komplikasi diabetes yang disebut diabetic ketoacidosis (DKA). Kepala medis di Joslin Diabetes Center, Boston, Robert Gabbay, MD, PhD mengatakan orang dengan diabetes tipe 1 lebih sering mengalami kondisi ini dibanding orang dengan diabetes tipe 2.

"Tubuh tidak bisa menghasilkan energi hingga dilakukan pembakaran asam lemak yang menghasilkan bahan kimia asam yang disebut keton. Salah satu komponen utamanya, aseton bisa membuat napas Anda berbau seperti buah, cenderung manis," tutur Gabbay kepada Women's Health.

DKA bisa memicu sering buang air kecil dan muntah. Jika tak segera ditangani, bisa berakibat fatal. Gabbay mengatakan DKA umum terjadi disertai gejala lain diabetes seperti kelelahan, penglihatan kabur, dan penurunan bobot tanpa sebab pasti.

Bau kaki bisa timbul karena infeksi jamur pada kaki. Terlebih, jika kaki terlihat kering, memiliki sisik di sela-sela jari, timbul ruam merah, dan lecet. Kondis ini disebut American Podiatric Medical Association (APMA) sebagai kaki atlet.

Cameron Rokhsar, MD, profesor dermatologi di Mount Sinai Hospital di New York mengatakan bau busuk di kaki bisa disebabkan kombinasi infeksi bakteri dan jamur yang menikis kulit dan jaringan kaki. Jika Anda menggaruk kaki kemudian menggaruk bagian tubuh lain, bakteri dan jamur bisa menyebar.

"Jika Anda mengabaikan kaki atlet, akan tumbuh kulit lembap dan lembut yang bisa jadi jalan masuk bakteri. Akibatnya bisa terjadi selulitis, infeksi bakteri dari jaringan lunak di kulit," tutur Rokhsar.

Jika timbul bau kaki, Rokshar menyarankan gunakanlah antijamur semprot. Jika dalam 2 minggu kondisi tak kunjung membaik, segeralah cek ke dokter.

Feses memang memiliki bau tak sedap. Tapi, jika baunya terlampau busuk, itu bisa jadi tanda usus kecil tidak memproduksi enzim laktase (untuk mencerna laktosa) yang cukup. Demikian disampaikan asisten profesor gastroenterologi di Mount Sinai Hospital New York, Ryan Ungaro, MD.

Akhirnya, usus kecil akan mengirim langsung laktosa ke usus besar. Ketika bakteri di usus memfermentasi ini, akan menyebabkan feses berbau busuk. Jika Anda mengalaminya, Ungaro menyarankan cek dulu konsumsi produksi susu Anda.

Urine dengan bau menyengat bisa jadi tanda terjadi infeksi saluran kemih (ISK). Jamin Brahmbhatt, MD, urolog di Orlando Health mengatakan ISK terjadi akibat bakteri yang umumnya E.coli masuk ke saluran kemih dan uretra. Kemudian, terjadilah infeksi.

"ISK lebih sering terjadi pada wanita karena uretra mereka yang lebih pendek. Jadi, jika urine berbau sangat menyengat, segera cek ke dokter untuk menjalani pemeriksaan urine," kata Jamin.

"Bau mulut terutama di pagi hari yang terus bertahan bahkan setelah Anda gosok gigi bisa jadi tanda sleep apnea," kata Raj Dasgupta MD, asisten profesor kedikteran klinis di University of Southern California.

Sleep apnea, kata Raj, bisa menyebabkan ngorok parah yang membuat seseorang bernapas dari mulut. Akibatnya, mulut akan kering dan inilah yang jadi penyebab bau mulut. Mulut kering juga bisa jadi tempat baik bagi bakteri untuk berkembang biak. Nah, beberapa jenis bakteri bisa memproduksi gas sulfur yang membuat mulut beraroma seperti telur busuk.

"Jika Anda sudah mencoba cara menghindari bau mulut tapi itu tetap terjadi, ditambah Anda mengalami masalah tidur, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter," tutur Raj.

(rdn/vit)

Berita Terkait