4 Alasan Ortu Sebaiknya Letakkan Handphone Saat Bersama Anak

4 Alasan Ortu Sebaiknya Letakkan Handphone Saat Bersama Anak

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 16 Feb 2017 16:01 WIB
4 Alasan Ortu Sebaiknya Letakkan Handphone Saat Bersama Anak
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sebagai orang tua kita tidak ingin anak-anak kecanduan gadget. Tapi sudahkah kita benar-benar meletakkan dan menjauhkan handphone saat bermain bersama anak?

Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut ini berbagai alasan orang tua sebaiknya meletakkan handphone saat sedang bersama anak:

1. Children See, Children Do

Foto: thinkstock
Mustahil kita ingin anak tidak kecanduan gadget jika kita sebagai orang tua tidak memberikan contoh. Ya, karena pada dasarnya anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua. Children see, children do.

Jika orang tua membuat aturan untuk tidak makan sambil pegang gadget, maka orang tua pun harus menjalankan aturan itu juga. Ingat ya Ayah dan Ibu, ketidakkonsistenan kita akan dilihat anak dan bisa membuat mereka bingung. Ketidakkonsistenan ini pula yang akan membuat mereka menolak menjalankan aturan yang kita tetapkan.

"Dalam membuat kesepakatan dengan anak, orang tua mesti konsisten dan tegas," ujar psikolog anak dan keluarga Astrid Wulansari MPsi, Psikolog beberapa waktu lalu.

Astrid menyarankan jika ingin tetap menggunakan gadget, orang tua diminta untuk menahan diri. Semisal menyalakan gadget ketika anak sudah terlelap atau mematikan notifikasi suara.

Baca juga: Survei: Orang Tua dan Anak Habiskan Waktu Sama Banyaknya Bermain Gadget

2. Bisa Membuat Anak Sedih dan Malas

Foto: ilustrasi/thinkstock
Bayangkan ketika anak sedang membuat suatu karya, tapi ketika menunjukkan karyanya, orang tua hanya melihat sekilas. Tentu saja hal ini bisa membuat anak sedih, karena mereka merasa dirinya dan karyanya tidak begitu berarti dibandingkan dengan handphone yang dipegang orang tuanya.

Soal orang tua yang seringkali sibuk sendiri dengan handphone saat bersama anak juga menjadi perhatian tersendiri oleh sebuah daycare di Texas, Amerika Serikat. Daycare tersebut sampai membuat pengumuman yang bernada galak pada orang tua yang sibuk dengan handphone-nya saat menjemput anaknya.

"Anda sedang menjemput anak Anda. Jauhkan telepon genggam Anda. Anak Anda bahagia bertemu dengan Anda, apakah Anda tidak bahagia bertemu dengannya? Kami melihat anak-anak mencoba berinteraksi dengan orang tuanya, tapi orang tua justru sibuk dengan ponselnya. Kami mendengar anak memanggil 'Ibu, ibu, ibu' tapi orang tua justru lebih memperhatikan ponselnya. Ini sangat mengerikan. Jauhkan telepon genggam Anda," demikian tulis pengumuman itu.

Psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi mengatakan ketika sedang bersama anak, memang sebaiknya orang tua menyingkirkan sejenak gadgetnya. Dengan begitu, orang tua bisa fokus pada sang anak. Jika terlalu sering diabaikan saat bicara, anak bisa jadi malas bicara pada orang tuanya dan merasa tidak diperhatikan.

3. Waktu Cepat Berlalu

Foto: thinkstock
Pernahkah Anda merasa si kecil begitu cepat besar? Rasanya baru kemarin dilahirkan, tapi kini anak sudah bersekolah dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Rasanya sedih ya?

Sebelum menyesal karena merasa hanya sebentar saja bermain bersama anak, sebaiknya nikmati momen kebersamaan bersama anak dengan baik. Yuk kita berikan kenangan indah pada anak, agar mereka merasa benar-benar kita sayangi.

Dengan lebih banyak berinteraksi bersama anak tanpa diganggu gadget, orag tua akan lebih maksimal memberikan stimulasi pada anak. Selain itu, bonding atau kelekatan antara anak dan orang tua juga memegang peranan penting untuk tumbuh kembang anak yang optimal lho.

Baca juga: Ayah dan Ibu, Jangan Sampai Momen Bersama Anak Terbuang Gara-gara Gadget

4. Bikin Anak Jadi Susah Konsentrasi

Foto: Thinkstock
Studi dari Indiana University, Bloomington, mengungkapkan anak-anak baru bisa belajar fokus dengan baik jika orang tuanya juga fokus pada si anak dan apa yang tengah menjadi perhatian mereka. Karena itu, jika orang tua lebih menaruh perhatian pada gadgetnya seperti ponsel dan tablet maka akan membuat anak-anaknya susah berkonsentrasi.

Dari pengamatan peneliti, orang tua yang cenderung memperhatikan apa yang dimainkan anaknya, keduanya akan memperhatikan obyek yang sama selama lebih dari 3,6 detik. Hal ini berdampak pada apa yang dilakukan si anak, yaitu perhatiannya pada obyek yang sama juga akan tetap berlangsung selama 2,3 detik, meskipun orang tuanya sudah berpaling.

Peneliti berkesimpulan bahwa bayi atau anak yang orang tuanya cenderung mengikuti ke mana fokus mereka, rata-rata mampu memperhatikan sesuatu empat kali lebih lama daripada bayi yang orang tuanya mudah teralihkan perhatiannya.

Halaman 2 dari 5
Mustahil kita ingin anak tidak kecanduan gadget jika kita sebagai orang tua tidak memberikan contoh. Ya, karena pada dasarnya anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua. Children see, children do.

Jika orang tua membuat aturan untuk tidak makan sambil pegang gadget, maka orang tua pun harus menjalankan aturan itu juga. Ingat ya Ayah dan Ibu, ketidakkonsistenan kita akan dilihat anak dan bisa membuat mereka bingung. Ketidakkonsistenan ini pula yang akan membuat mereka menolak menjalankan aturan yang kita tetapkan.

"Dalam membuat kesepakatan dengan anak, orang tua mesti konsisten dan tegas," ujar psikolog anak dan keluarga Astrid Wulansari MPsi, Psikolog beberapa waktu lalu.

Astrid menyarankan jika ingin tetap menggunakan gadget, orang tua diminta untuk menahan diri. Semisal menyalakan gadget ketika anak sudah terlelap atau mematikan notifikasi suara.

Baca juga: Survei: Orang Tua dan Anak Habiskan Waktu Sama Banyaknya Bermain Gadget

Bayangkan ketika anak sedang membuat suatu karya, tapi ketika menunjukkan karyanya, orang tua hanya melihat sekilas. Tentu saja hal ini bisa membuat anak sedih, karena mereka merasa dirinya dan karyanya tidak begitu berarti dibandingkan dengan handphone yang dipegang orang tuanya.

Soal orang tua yang seringkali sibuk sendiri dengan handphone saat bersama anak juga menjadi perhatian tersendiri oleh sebuah daycare di Texas, Amerika Serikat. Daycare tersebut sampai membuat pengumuman yang bernada galak pada orang tua yang sibuk dengan handphone-nya saat menjemput anaknya.

"Anda sedang menjemput anak Anda. Jauhkan telepon genggam Anda. Anak Anda bahagia bertemu dengan Anda, apakah Anda tidak bahagia bertemu dengannya? Kami melihat anak-anak mencoba berinteraksi dengan orang tuanya, tapi orang tua justru sibuk dengan ponselnya. Kami mendengar anak memanggil 'Ibu, ibu, ibu' tapi orang tua justru lebih memperhatikan ponselnya. Ini sangat mengerikan. Jauhkan telepon genggam Anda," demikian tulis pengumuman itu.

Psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi mengatakan ketika sedang bersama anak, memang sebaiknya orang tua menyingkirkan sejenak gadgetnya. Dengan begitu, orang tua bisa fokus pada sang anak. Jika terlalu sering diabaikan saat bicara, anak bisa jadi malas bicara pada orang tuanya dan merasa tidak diperhatikan.

Pernahkah Anda merasa si kecil begitu cepat besar? Rasanya baru kemarin dilahirkan, tapi kini anak sudah bersekolah dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Rasanya sedih ya?

Sebelum menyesal karena merasa hanya sebentar saja bermain bersama anak, sebaiknya nikmati momen kebersamaan bersama anak dengan baik. Yuk kita berikan kenangan indah pada anak, agar mereka merasa benar-benar kita sayangi.

Dengan lebih banyak berinteraksi bersama anak tanpa diganggu gadget, orag tua akan lebih maksimal memberikan stimulasi pada anak. Selain itu, bonding atau kelekatan antara anak dan orang tua juga memegang peranan penting untuk tumbuh kembang anak yang optimal lho.

Baca juga: Ayah dan Ibu, Jangan Sampai Momen Bersama Anak Terbuang Gara-gara Gadget

Studi dari Indiana University, Bloomington, mengungkapkan anak-anak baru bisa belajar fokus dengan baik jika orang tuanya juga fokus pada si anak dan apa yang tengah menjadi perhatian mereka. Karena itu, jika orang tua lebih menaruh perhatian pada gadgetnya seperti ponsel dan tablet maka akan membuat anak-anaknya susah berkonsentrasi.

Dari pengamatan peneliti, orang tua yang cenderung memperhatikan apa yang dimainkan anaknya, keduanya akan memperhatikan obyek yang sama selama lebih dari 3,6 detik. Hal ini berdampak pada apa yang dilakukan si anak, yaitu perhatiannya pada obyek yang sama juga akan tetap berlangsung selama 2,3 detik, meskipun orang tuanya sudah berpaling.

Peneliti berkesimpulan bahwa bayi atau anak yang orang tuanya cenderung mengikuti ke mana fokus mereka, rata-rata mampu memperhatikan sesuatu empat kali lebih lama daripada bayi yang orang tuanya mudah teralihkan perhatiannya.

(vit/up)

Berita Terkait