dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan dismenorrhea dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu primer dan sekunder. Dismenorrhea primer yaitu nyeri haid yang timbul tanpa adanya kelainan pada organ reproduksi.
"Sementara, dismenorrhea sekunder adalah nyeri haid yang timbul karena ada kelainan di dalam organ reproduksi seperti endometriosis, adenomyosis dan myoma uteri," kata dr Hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, tapi jika nyeri haid yang dirasa seperti ini, tak ada salahnya Anda cek ke dokter. Pasalnya, bisa jadi nyeri haid yang dirasa merupakan sinyal ada gangguan pada organ reproduksi.
1. Kram perut yang amat menyakitkan disertai aliran darah haid yang deras
|
Foto: Thinkstock/Women's Health Mag
|
Dweck mengatakan kondisi ini umum dialami mereka yang berusia 30 sampai 40-an. Rasa sakit yang muncul bisa karena reaksi peradangan atau mioma yang menekan rahim.
"Lakukan cek ke dokter obgyn sehingga dokter bisa melakukan pemeriksaan apakah mioma ini perlu diangkat, di mana pengangkatannya tergantung besar dan letak mioma," kata Dweck kepada Women's Health.
2. Nyeri tidak terlalu parah, tapi konstan
|
Foto: Thinkstock
|
"Memang nyerinya tidak terlalu parah, tapi ini bisa membuat tidak nyaman. Untuk itu, jika nyeri seperti ini terus dialami, ceklah ke dokter obgyn. Setidaknya, penyebabnya bisa cepat diketahui dan jika dibutuhkan Anda bisa segera diberi antibiotik. Infeksi ini bisa disembuhkan tapi jika dibiarkan terlalu lama, robekan pada jaringan bisa terbentuk dan berpengaruh pada kesuburan Anda," papar Dweck.
3. Nyeri parah di satu sisi perut
|
Foto: ts
|
Jika memang terjadi torsi ovarium, diperlukan laparoskopi darurat untuk menguraikan aliaran darah yang terhambat. Jika ada bagian yang menghitam, maka perlu dilakukan pengangkatan ovarium.
4. Nyeri parah sampai tak bisa reda dengan obat
|
Foto: thinkstock
|
"Seringkali tumbuhnya endometriosis ini pada organ panggul, tetapi dapat juga tumbuh di dalam otot rahim, dikenal dengan adenomyosis dan juga dimanapun di dalam tubuh," tutur pria yang juga pendiri GMITS (Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya - www.trust-gmits.com) ini.
Jika keluhan sering terjadi tiap Anda menstruasi, maka tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter obgyn Anda.
5. Nyeri haid pasca pemasangan IUD
|
Foto: thinkstock
|
"Tapi jika ini terus-menerus dialami atau tiba-tiba muncul setelah selama ini tidak ada masalah pasca pemasangan IUD, tindak lanjut mungkin diperlukan. Misalnya USG dilakukan untuk memastikan posisi IUD yang lebih tepat," kata Dweck.
Baca juga: KB Spiral Berlapis Tembaga dan Hormonal, Mana yang Lebih Dianjurkan?
Halaman 2 dari 6











































