Studi: Diet 'Puasa' Bisa Pulihkan Pankreas Penyandang Diabetes

Jakarta - Pada penyandang diabetes organ pankreasnya alami kerusakan sehingga sulit untuk memproduksi hormon insulin. Padahal insulin itu penting agar tubuh bisa mengendalikan gula darah.

Kecuali ditemukan cara untuk memperbaiki fungsi pankreas, penyandang diabetes yang parah selama ini hanya bisa bergantung pada asupan insulin ekstra agar bisa tetap mengendalikan gula darahnya.

Nah terkait hal tersebut studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Cell tampaknya menemukan metode yang bisa jadi cara terapi kondisi diabetes. Dengan menerapkan diet menyerupai puasa pada tikus, para peneliti dari University of Southern California melihat pankreas yang rusak dapat dipicu untuk beregenerasi.

Baca juga: Risiko yang Harus Diantisipasi Pasien Diabetes yang Puasa

Salah satu peneliti Dr Valter Longo mengatakan dengan menerapkan diet rendah kalori, rendah protein, rendah karbohidrat, namun tinggi lemak sel-sel khusus pada pankreas bernama sel Beta bisa beregenerasi.

"Kesimpulan kami adalah dengan memaksa para tikus ini ke kondisi ekstrim lalu mengembalikannya ke normal, sel-sel yang ada dipankreas menjadi terpicu lewat semacam sistem pemrograman ulang sehingga memperbaiki bagian yang sudah tidak berfungsi," ungkap Dr Valter seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/2/2017).

Efek bermanfaat diet 'puasa' ini terlihat pada tikus yang mengidap diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

"Secara medis ini adalah temuan yang punya potensi penting karena meski baru ditunjukkan di tikus sebagai model, kita bisa mengembalikan gejala diabetes," kata Dr Valter.

"Secara keilmuan temuan ini bahkan mungkin lebih penting lagi karena menunjukkan bahwa kita memprogram ulang sel tanpa harus melakukan modifikasi genetik," pungkasnya.

Baca juga: Pasien Diabetes Seperti Ini Tidak Dianjurkan untuk Berpuasa (fds/up)