Menurut dr Adisaputra R CWSP, FACCWS, pada umumnya ada dua jenis penyebab luka pada pasien diabetes, yaitu penyakit neuropati dan vaskularisasi. Neuropati sendiri adalah kerusakan saraf akibat gula darah yang tidak terkontrol.
"Nah, neuropati ini kasus yang paling sering terjadi. Jadi penurunan kemampuan perabaan di ujung alat gerak, khususnya kaki," ucap dr Adi di sela-sela Konferensi Pers Indonesia Wound Summit 2017 di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bisa menyebabkan luka karena nggak terasa. Misalnya saja ada kapalan dan sudah dalam lalu digunting itu nggak terasa kalau tiba-tiba berdarah dan terlambat (diobati) sehingga (menimbulkan) infeksi," sambung dr Adi.
Sementara, gangguan aliran darah atau vaskularisasi dikatakan dr Adi sebagai masalah umum yang dapat terjadi pasien diabetes. Di mana pasien akan merasa nyeri di ujung jari karena gangguan aliran darah.
Gangguan tersebut menghambat aliran darah pada ujung jari kaki. Sehingga jari bisa berwarna keunguan hingga kehitaman. Bantuan medis lain dikatakab dr Adi amat diperlukan untuk mengatasi kondisi ini sehingga aliran darah bisa diperbaiki.
Sebab, jika gangguan sudah sampai pada jaringan maka penanganannya yakni dengan membuang jaringan yang mati. "Kadang rujukannya juga terlambat. Luka sudah diubek-ubek baru ke dokter. Padahal luka kalau segera ditangani bisa ditolong," pungkas dr Adi.
Baca juga: Kaitan Diabetes dan Tubuh Makin Kurus Seperti Dialami Oon Project Pop
(rdn/vit)











































