"Ini dilematis, karena kebanyakan pengidap bukan dari DKI," kata Edi Supriadi dari KPA Jakarta Utara, ditemui di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Wilayah Kerja Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu (29/3/2017).
Masalah administratif ini banyak ditemukan, antara lain pada para wanita pekerja seks. Edi menyebut, KPA Jakarta Utara banyak menemukan pekerja seks dengan HIV positif yang terdata di wilayahnya tetapi bukan warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jakarta Utara, Edi menyebut saat ini sedikitnya ada 7 lokalisasi yang menjadi hotspot penanganan HIV. Penutupan lokalisasi Kalijodo beberapa waktu lalu, dinilainya tidak memberikan kontribusi positif dalam hal penanganan HIV.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga pun Tak Lepas dari Risiko Tertular HIV-AIDS
Selain itu, infeksi HIV di kalangan ibu rumah tangga juga menjadi perhatian tersendiri bagi KPA Jakarta Utara. Infeksi pada ibu rumah tangga, berisiko menularkan HIV ke anak yang dilahirkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah sosialisasi pentingnya tes HIV.
"Kasus pada ibu rumah tangga, jumlahnya cenderung meningkat sekarang ini," kata Edi.
Baca juga: Kisah Pak Dokter Ganteng yang Jadi Tempat Curhat Para PSK (up/vit)











































