Menurut nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD, hal ini sama sekali tidak benar. Untuk menurunkan berat badan Anda tak selalu harus mengurangi konsumsi karbohidrat, termasuk dari nasi.
"Mitos. Tidak ada keharusan untuk mengurangi asupan karbohidrat dalam bentuk apapun termasuk nasi apabila ingin menurunkan berat badan," tuturnya kepada detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Agar Program Diet Sukses, Yuk Atur Dapur dengan 5 Trik Ini
Jansen melanjutkan, penyebab obesitas bukanlah nasi semata. Obesitas lebih disebabkan oleh kelebihan asupan kalori harian atau mengonsumsi kalori melebihi dari kalori yang digunakan, baik dari karbohidrat, protein, lemak atau kombinasi dari seluruh makronutrisi tersebut.
Selain itu, kegemukan tidak terjadi dalam satu malam atau merupakan hasil dari akumulasi kelebihan kalori dalam periode waktu tertentu.
Mengurangi konsumsi nasi disebutkan Jansen hanya dianjurkan ketika Anda berada pada kondisi tertentu, di antaranya adalah saat Anda akan atau sudah mengonsumsi karbohidrat dari sumber lain. Misalnya yakni seperti buah-buahan, kentang, ubi, pasta, mi, dan lainnya dalam jumlah banyak.
"Bisa juga ketika Anda sedang kesulitan mengontrol porsi akibat tingginya nafsu makan, termasuk apabila nasinya dicampur dengan lauk tertentu," imbuh Jansen.
Anda juga sebaiknya mengurangi konsumsi nasi ketika sedang tidak banyak melakukan aktivitas fisik setiap harinya atau jarang berolahraga. Ketika dalam kondisi tersebut Anda malah banyak makan nasi, sumber tenaga yang seharusnya digunakan malah menumpuk dan akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh.
Foto: Thinkstock |
Baca juga: Mau Kurus Tak Harus Musuhi Karbohidrat, Ini Aturan Tepatnya
(ajg/up)












































Foto: Thinkstock