Salah satu yang menjadi sorotan adalah kurangnya asupan kalsium pada sebagian masyarakat. Ini bahkan berlaku di negara maju seperti Inggris.
Survei National Osteoporosis Society terhadap 2.000 responden mengungkap seperlima warga Inggris berusia 25 tahun ke bawah mengurangi asupan kalsium mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Agar Tulang Kuat dan Tak Rapuh, Perlukah Minum Susu Setiap Hari?
"Padahal pola makan yang baik di usia dewasa awal begitu penting karena ketika usia kita masuk 20-an, sudah terlambat untuk memperbaiki kerusakan yang terlanjur terjadi karena pola makan yang buruk dan rendahnya nutrisi di usia sebelumnya," tutur Prof Susan Lanham-New dari University of Surrey.
Wanita yang juga penasihat klinis dari National Osteoporosis Society itu menambahkan, ini juga mempengaruhi kemampuan tubuh seseorang untuk membentuk tulang yang kuat.
"Untuk itu mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D seperti susu, sayuran hijau, salmon, sarden, brokoli dan kacang-kacangan sangat penting dilakukan sebelum usia 25 tahun," pesannya seperti dilaporkan BBC.
Lanham-New mengatakan mengurangi asupan kalsium sebenarnya tidak seberbahaya yang dibayangkan asalkan asupan kalsium mereka dipenuhi dari sumber lain semisal roti, sereal, ikan kalengan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan atau produk alternatif susu yang telah diperkaya kalsium.
dr Rachmad Wishnu Hidayat, SpKO dari Universitas Indonesia pernah menjelaskan sejumlah kerugian dari kurangnya mengonsumsi susu, kaitannya dengan pencapaian kebutuhan kalsium harian yang harusnya mencapai 1.000-1.200 mg/hari. Sedangkan tanpa susu, asupan kalsium harian seseorang hanya terpenuhi sekitar 400-600 mg saja.
Kedua, berisiko mengurangi kepadatan tulang, khususnya pada wanita. "Puncak kepadatan tulang itu di umur 30. Setelah umur 30 itu tulang susah memadat kembali dan kalau sudah tidak padat, maka ketika nanti menopause, risiko osteoporosisnya akan lebih tinggi," jelasnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Ini belum termasuk risiko patah tulang di usia lanjut dan mengakibatkan penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan sel yang rusak.
Baca juga: Kata Pakar, Ini Waktu Terbaik Minum Susu Agar Manfaatnya Maksimal (lll/up)











































