10 Mutasi Genetik yang Dapat Memberikan 'Kekuatan Super' (1)

10 Mutasi Genetik yang Dapat Memberikan 'Kekuatan Super' (1)

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 29 Apr 2017 09:08 WIB
10 Mutasi Genetik yang Dapat Memberikan Kekuatan Super (1)
Foto: Thinkstock
Jakarta - Manusia lahir ke dunia dengan sederet informasi genetik yang menentukan semua hal tentangnya mulai dari kecenderungan perilaku, jenis kelamin, warna rambut, bentuk tubuh, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu ketika terjadi mutasi genetik yang tak biasa maka bisa jadi seseorang akan berujung memiliki kondisi tertentu. Beberapa diketahui seperti kekuatan super yang dimiliki oleh tokoh-tokoh dalam karya fiksi.

Berikut beberapa contoh mutasi genetik tersebut seperti dikutip dari Medical Daily:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Studi: Gara-gara Mutasi Gen, Manusia Modern Lebih Toleran pada Perokok

1. Pengecap super

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Ada orang dengan kondisi genetik memiliki sensitivitas indra pengecap di atas rata-rata. Orang dengan kondisi ini sensitif terutama terhadap rasa pahit dan menurut studi sekitar 25 persen populasi bisa memilikinya.

Peneliti percaya bahwa mutasi ini terjadi ribuan tahun lalu sebagai cara manusia beradaptasi untuk menghindari tumbuhan beracun.

2. Fleksibilitas super

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Mereka dengan kondisi sindrom Marfan memiliki mutasi pada protein Fibrillin-1 yang memengaruhi sendi. Hal ini membuat para penyandang kondisi mampu membengkokan tubuhnya hampir ke segala arah.

Ciri-ciri orang dengan mutasi ini adalah tangan dan kaki yang panjang, tulang punggung bengkok, serta tubuh yang kurus.

3. Kecepatan super

Ilustrasi (Foto: PB PON/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Mutasi pada gen ACTN3 diasosiasikan oleh peneliti dengan kemampuan berlari yang cepat. Ini karena gen ACTN3 diketahui menghasilkan protein alpha-actinin-3 yang menumbuhkan otot-otot (fast twitch muscle) untuk gerakan cepat spontan.

Menurut peneliti mereka yang memiliki protein alpha-actinin-3 di atas rata-rata bisa mengalahkan lari kebanyakan orang.

4. Resisten racun

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Dalam sebuah laporan yang dipublikasi di American Journal of Physical Anthropology, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di daerah gurun Amerika telah mengembangkan kekebalan terhadap racun arsenik yang mematikan. Mario Apata dari University of Chile mengatakan orang-orang tersebut diketahui memiliki mutasi terhadap gen untuk enzim AS3MT.

Enzim AS3MT di tubuh responden penelitian diketahui dapat memetabolisme arsenik mengubahnya menjadi senyawa yang tak berbahaya. Peneliti mengatakan hal ini kemungkinan terjadi karena mereka harus beradaptasi tinggal di daerah yang tandus di mana airnya tinggi kandungan arsenik.

Selain daerah gurun Amerika kasus yang sama pernah dilaporkan juga dialami oleh sebuah komunitas kecil di Argentina. Sebanyak 6.000 orang di sana mampu bertahan mengonsumsi arsenik dalam dosis 80 kali lebih tinggi dari batas mematikan untuk kebanyakan orang pada umumnya.

5. Resisten terhadap lemak

Foto: thinkstock
Kemampuan untuk tak bisa gemuk mungkin terdengar menarik, tapi nyatanya orang dengan kondisi ini hidup dengan penderitaan. Disebut dengan sindrom MDP, penyandangnya akan kesulitan untuk mengatur gula darah karena tubuhnya tak bisa menyimpan lemak.

Pada akhirnya penyandang akan rentan terkena masalah kesehatan seperti diabetes dan komplikasi lain karena lemaknya selalu mengalir dalam darah.
Halaman 2 dari 6
Ada orang dengan kondisi genetik memiliki sensitivitas indra pengecap di atas rata-rata. Orang dengan kondisi ini sensitif terutama terhadap rasa pahit dan menurut studi sekitar 25 persen populasi bisa memilikinya.

Peneliti percaya bahwa mutasi ini terjadi ribuan tahun lalu sebagai cara manusia beradaptasi untuk menghindari tumbuhan beracun.

Mereka dengan kondisi sindrom Marfan memiliki mutasi pada protein Fibrillin-1 yang memengaruhi sendi. Hal ini membuat para penyandang kondisi mampu membengkokan tubuhnya hampir ke segala arah.

Ciri-ciri orang dengan mutasi ini adalah tangan dan kaki yang panjang, tulang punggung bengkok, serta tubuh yang kurus.

Mutasi pada gen ACTN3 diasosiasikan oleh peneliti dengan kemampuan berlari yang cepat. Ini karena gen ACTN3 diketahui menghasilkan protein alpha-actinin-3 yang menumbuhkan otot-otot (fast twitch muscle) untuk gerakan cepat spontan.

Menurut peneliti mereka yang memiliki protein alpha-actinin-3 di atas rata-rata bisa mengalahkan lari kebanyakan orang.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasi di American Journal of Physical Anthropology, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di daerah gurun Amerika telah mengembangkan kekebalan terhadap racun arsenik yang mematikan. Mario Apata dari University of Chile mengatakan orang-orang tersebut diketahui memiliki mutasi terhadap gen untuk enzim AS3MT.

Enzim AS3MT di tubuh responden penelitian diketahui dapat memetabolisme arsenik mengubahnya menjadi senyawa yang tak berbahaya. Peneliti mengatakan hal ini kemungkinan terjadi karena mereka harus beradaptasi tinggal di daerah yang tandus di mana airnya tinggi kandungan arsenik.

Selain daerah gurun Amerika kasus yang sama pernah dilaporkan juga dialami oleh sebuah komunitas kecil di Argentina. Sebanyak 6.000 orang di sana mampu bertahan mengonsumsi arsenik dalam dosis 80 kali lebih tinggi dari batas mematikan untuk kebanyakan orang pada umumnya.

Kemampuan untuk tak bisa gemuk mungkin terdengar menarik, tapi nyatanya orang dengan kondisi ini hidup dengan penderitaan. Disebut dengan sindrom MDP, penyandangnya akan kesulitan untuk mengatur gula darah karena tubuhnya tak bisa menyimpan lemak.

Pada akhirnya penyandang akan rentan terkena masalah kesehatan seperti diabetes dan komplikasi lain karena lemaknya selalu mengalir dalam darah.

(fds/vit)

Berita Terkait