Untuk mengatasinya peneliti kini berlomba-lomba untuk menciptakan antibiotik jenis baru. Selain itu di tengah masyarakat juga mulai populer kebiasaan-kebiasaan hidup sehat melakukan berbagai cara untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Namun dr Ariani Dewi Widodo, SpA(K), dari Rumah Sakit Anak & Bunda (RSAB) Harapan Kita mengatakan pada akhirnya segala upaya tersebut akan kalah dengan kecepatan kemunculan bakteri super. Oleh karena itu cara terbaik yaitu tetap dengan mengendalikan pemakaian antibiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mencari Penawar Resistensi Antibiotik Hingga ke Luar Angkasa
dr Ariani menambahkan upaya meningkatkan fungsi sistem imun juga tak bisa sembarangan. Imunitas manusia hanya bisa ditingkatkan hingga pada tahap tertentu saja untuk melawan mikroba penyebab penyakit sebelum menjadi 'liar'.
Penyakit autoimun mulai dari alergi, asma, hingga lupus adalah contoh di mana sistem imun menjadi terlalu aktif tidak hanya menyerang mikroba namun juga sel tubuh sehat. Trennya saat ini kemunculan penyakit autoimun juga meningkat di mana beberapa ahli percaya ini akibat gaya hidup yang terlalu bersih.
"Kalau kita mau optimalisasi sistem imun itu ada batasnya. Hanya bisa sampai pada tahap tertentu karena kalau lebih lagi akan menyerang diri sendiri, itu yang namanya penyakit autoimmun misal lupus. Jadi enggak mungkin kalau kita mau meningkatkan sistem imun terus menerus," lanjut dr Ariani.
"Kita harus mulai berbuat benar dengan antibiotik. Kalau konsumsi harus sampai habis, enggak boleh beli sendiri di apotek," pungkasnya.
Baca juga: Antiseptik dari Zaman Perang Dunia I Ini Bisa Jadi Kunci Kalahkah Kuman Super
(fds/vit)











































